
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Polisi akhirnya menangkap dua dari tiga pelaku pengeroyokan dan pemaksaan terhadap Korban Amelia (21) warga Wonokusumo Lor, Semampir, Surabaya.
Sebelumnya diberitakan BANGSAONLINE.com, korban bernama Amelia tersebut, mengalami penganiayaan yang dilakukan oleh kekasihnya bersama dua rekannya, di bawah Jembatan Suramadu.
Baca Juga: Maling Gondol 2 Pikap di Surabaya
Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Iptu Muhammad Prasetyo mengatakan, pihaknya telah melakukan pengamanan terhadap dua pelaku, yaitu Fadil (19) warga Sampang, dan Amrulloh (21) warga Bangkalan, Kamis (2/11/2023).
“Telah kita lakukan penangkapan kepada dua pelaku utama sedangkan Abdulloh warga Sampang selaku pengendara mobil sarana pengeroyokan masih menjadi DPO,” ujar Muhammad Prasetyo.
Muhammad Prasetyo mengatakan, selain mengamankan kedua tersangka, pihaknya juga menghadirkan korban. Selain itu, status kedua tersangka dan satu DPO, masih menjadi terlapor. Sebab, korban telah mencabut laporan terkait pengeroyokan.
Baca Juga: Dijamin Lancar! Atasi Kredit Dibayarkan Tidak Muncul 'No Result Found' saat Pemindahbukuan Coretax
“Dalam hal ini kami sampaikan bahwa pihak korban telah mencabut laporan polisi yang telah dilakukan olehnya. Selain itu antara korban dan pelaku utama yaitu Fadil adalah teman dekat (pasangan kekasih) dan telah melakukan pernikahan,” tuturnya
Korban juga menegaskan, dirinya telah menikah dengan Fadil.
“Setelah kasus yang terjadi dengan saya dan dilaporkan, jarak 1 minggu kemudian saya dinikahkan oleh keluarga Fadil,” ujar korban di ruang Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Kamis (2/11/2023).
Baca Juga: Langkah Ampuh Daftar NPWP Baru di Coretax dan Solusi Muncul 'Gagal Divalidasi oleh Pihak Ketiga'
Korban juga mengklarifikasi terkait adanya pemaksaan oleh pelaku bernama Fadil untuk meminum obat penggugur kandungan dengan jumlah banyak. Selain itu, sebelumnya, korban juga mengaku dianiaya oleh Fadil, Amrulloh dan Abdulloh, dikarenakan menolak untuk aborsi.
Namun, saat di Polres Pelabuhan Tanjung Perak berbeda dengan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh satreskrim. Korban mengaku, dari pemeriksaan kehamilan yang sudah dilakukan, ternyata belum ada tanda positif.
“Saya sudah memeriksakan kandungan namun belum ada kepastian hasil yang positif,” tambah Amelia.
Baca Juga: Siswi SMPN 30 Surabaya Tenggelam di Sungai Belakang Rumahnya saat Jemur Pakaian
Muhammad Prasetyo mengungkapkan, kasus yang sebelumnya dilaporkan sebagai kasus penganiayaan, nantinya akan dilakukan proses Restorative Justice (RJ).
“Jalur ini akan ditempuh karena pihak keluarga korban meminta pencabutan laporan. Namun ini masih pengajuan,” tutupnya.
Merujuk informasi dari korban kepada wartawan BANGSAONLINE.com sebelumnya, bahwa pelaku bernama Fadil tersebut telah melakukan bukan pertama kalinya.
Baca Juga: Info Apakah Sudah Ditransfer BLT Rp600 Ribu Bank BRI, BSI, BNI dan Login Cekbansos di Sini
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak mengaku, belum melakukan pemeriksaan sejauh itu.
“Pihak kami belum melakukan pemeriksaan sejauh itu,” pungkasnya. (rus/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News