SURABAYA, BANGSAONLINE.com - KPU Jatim kembali menerima peserta program magang community project, Selasa (7/11/2023). Kegiatan ini dalam rangka menindaklanjuti program tersebut, sekaligus dimaksudkan sebagai upaya mewujudkan Pemilu 2024 yang aksesibel.
Menariknya, pada pertemuan kali ini dikemas dalam bentuk Focus Group Discussion dan praktik kerja bersama KPU Jatim. Kegiatan ini diikuti oleh 18 peserta program magang community project, 1 pendamping dari perwakilan Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), 1 dosen Universitas Negeri Surabaya (Unesa), serta 7 peserta magang di KPU Jatim.
Baca Juga: Dapat Ucapan Selamat dari Kompetitor Pilkada 2024, Khofifah Ucapkan Terima Kasih ke Luluk Hamidah
Turut hadir menyambut para peserta di antaranya, Divisi Sosialisasi; Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat (Sosdiklih dan Parmas), Gogot Cahyo Baskoro; Kepala Bagian Teknis Penyelenggaraan Pemilu; Partisipasi dan Hubungan Masyarakat, Yulyani Dewi; Kepala Sub Bagian Partisipasi dan Hubungan Masyarakat (Parmas), Prahastiwi Kurnia Sitorosmi, beserta staf yang membidangi.
Gogot menyampaikan bahwa agenda FGD kali ini merupakan tindak lanjut dari perjanjian kerja sama antara KPU Jatim dengan PPDI dan Unesa.
"Sekarang waktunya kami ingin lebih banyak mendengar aspirasi teman-teman. Silakan menyampaikan masukan dan hal-hal yang perlu dilakukan KPU agar dapat memberikan fasilitas yang betul-betul aksesibel dalam setiap tahapan pemilu. Selama ini, KPU pada dasarnya telah menyediakan fasilitas yang akses difabel, akan tetapi mungkin masih terbatas dan terus dibenahi. Kita coba diskusikan bersama dan memgambil jalan tengah," tuturnya.
Baca Juga: Penetapan Pemenang Pilkada Kota Batu 2024 Masih Tunggu Putusan MK, Mengapa?
Ia pun menjelaskan bahwa sebagai bentuk output yang dihasilkan dari Program Magang Community Project, ada pula agenda pembuatan konten kepemiluan di media sosial KPU Jatim.
"Kita berharap teman-teman terlibat dalam pembuatan konten medsos KPU Jatim. Kami sudah menyiapkan ide konsepnya, tetapi apabila ada teman-teman yang punya usulan terkait kontennya kami persilakan," kata Gogot.
Sementara itu, Dosen Unesa, Novia Restu Windayani selaku dosen pendamping berharap pada peserta agar dapat aktif memberikan masukan pada FGD ini.
Baca Juga: Duga Adanya Pelanggaran TSM di Pilkada Sampang, Paslon Mandat Ajukan Gugatan ke MK
"Teman-teman bisa menyampaikan masukan dan apa yang menjadi keluhan dalam pemilu. Selain itu, diharapkan teman-teman juga bisa berpartisipasi dengan baik dalam pembuatan konten agar dapat lebih mengajak masyarakat luar untuk berpartisipasi pada Pemilu," ungkapnya.
Lebih lanjut, Fadil selaku perwakilan PPDI menyampaikan kepada peserta agar leluasa menyuarakan pendapatnya untuk membantu KPU dalam melakukan perbaikan fasilitas bagi penyandang disabilitas.
"Saya harap teman-teman bisa aktif menyampaikan secara terbuka terkait apa yang ingin disampaikan kepada KPU. Jangan merasa takut atau bersalah, mari bersama kita belajar dan sampaikan aspirasi agar penyelenggaraan pemilu ke depannya dapat menjadi lebih baik lagi," pungkasnya.
Baca Juga: Khofifah-Emil Menang Telak, Raih 12.192.165 Suara, Risma-Gus Hans 6.743.095, Luluk-Lukman 1.797.332
Sesi FGD berlangsung dengan sangat interaktif. Staf Partisipasi dan Hubungan Masyarakat, Anny Farihatun Nisa bertindak selaku fasilitator. Selanjutnya, pada sesi kedua diadakan praktik pembuatan konten kepemiluan oleh para peserta yang akan ditayangkan di media sosial KPU Jatim. Konten berfokus pada ajakan agar masyarakat utamanya para penyandang disabilitas aktif berkontribusi pada Pemilu Tahun 2024 mendatang. (mdr/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News