GRESIK, BANGSAONLINE.com - Dirjen Dukcapil Kemendagri, Teguh Setyabudi mengunjungi Mall Pelayanan Publik (MPP) Gresik, Rabu (8/11/2023). Rombongan diterima langsung oleh Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah, Sekda Achmad Washil Miftahul Rachman, Kepala Dispendukcapil, M.Hari Syawaludin, dan Kepala DPMPTSP, Agung Endro Dwi Setyo Utomo.
Teguh kemudian melihat layanan kependudukan di MPP. Ia juga menyempatkan berdialog dan bertanya kepada masyarakat yang mengurus administrasi kependudukan.
Baca Juga: Perkuat Perda-Perkada, Pemkab Kediri Tingkatkan Kompetensi ASN Melalui Diklat Legal Drafting
"Bagaimana pak layanan di MPP. Bayar atau tidak?," tuturnya.
Pertanyaan itu langsung dijawab oleh pengurus edmnistrasi kependudukan yang tengah ngantri.
"Pelayanannya cepat dan ramah pak. Gratis," kata salah satu pengurus administrasi kependudukan.
Baca Juga: Diduga Korsleting Listrik, Toko Budi Snack di Manyar Gresik Terbakar
Teguh lantas melihat satu per satu tenant (stand) yang melayani administrasi kependudukan di MPP. Ia ngobrol dengan para petugas yang memberikan layanan sambil mempertanyakan kendala-kendala apa yang dihadapi dalam memberikan pelayanan publik.
"Ada kendala," tanya Teguh yang dijawab Bahar, salah satu petugas Dispendukcapil di MPP.
"Tidak ada pak," kata Bahar.
Baca Juga: Jalankan Putusan PN, Kejari Gresik Keluarkan Nur Hasim dari Rutan Banjarsari
Sebelumnya, waki bupati menyampaikan kepada Dirjen Dukcapil bahwa keberadaan MPP sangat membantu masyarakat untuk mendapatkan pelayanan administrasi kependudukan.
"Sebelum ada MPP, di Kantor Dispendukcapil yang bisa terlayani 100 orang setiap hari. Namun setelah ada MPP, pelayanan bisa mencapai 600 sampai 700 orang sehari," katanya.
Dikatakan, Dispendukcapil Gresik selain melakukan layanan di Dispendukcapil, dan MPP. Juga melakukan jemput bola. Ke kecamatan, desa, sekolah, mall, dan perusahaan.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Saksikan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pemanfaatan Data Kependudukan
Wabup menyampaikan kepada Dirjen Dukcapil bahwa penduduk di Kabupaten Gresik cukup besar. Mencapai 1.296.688 jiwa. Karena itu, masyarakat butuh pelayanan administrasi kependudukan seperti e-KTP dengan cepat.
Sementara sarana penunjang seperti mesin cetak e-KTP kurang.
"Untuk itu, kami mohon Pak Dirjen dibantu mesin cetak. Kami juga minta agar blangko e-KTP juga ditambah," pinta wabup.
Baca Juga: Terobosan Baru, Kanwil Kemenkumham Jatim Hadirkan Immigration Lounge di Gresik
"Dengan adanya tambahan mesin cetak e-KTP, diharapkan di tiap kecamatan ada cetak -eKTP, sehingga warga yang terlayani makin banyak," sambungnya.
Sementara itu, Hari Syawaludin menyatakan bahwa di Gresik ada 18 kecamatan, 356 desa dan kelurahan.
"Dari 18 kecamatan, ada 2 kecamatan di kepulau Bawean, yakni Sangkapura dan Tambak," katanya.
Baca Juga: PT Sentral Harapan Jaya di Gresik Terbakar, Kerugian Capai Rp20 Miliar
Hari menyebutkan, dari jumlah penduduk Kabupaten Gresik sebanyak 1.296.688 jiwa, yang sudah melakukan perekaman e-KTP sebanyak 961.992 jiwa.
"Kita terus lakukan jemput bola agar warga yang melakukan perekaman e-KTP makin banyak," ucapnya.
"Untuk IKD (identitas kependududukan digital) sudah mencapai 36.500 jiwa," imbuhnya.
Baca Juga: Kejari Gresik Belum Ungkap Peran 11 Penyedia di Kasus Korupsi Hibah UMKM
Hari menegaskan, jemput bola untuk layanan kependudukan seperti e-KTP terus dilakukan. Antara lain, ke perusahan-perusahaan besar seperti Petrokimia Gresik, PT Wilmar Nabati, Mie Sedap, mall, dan lainnya.
"Kami berharap kedepan dalam layanan publik dipadukan dengan layanan lain kepada masyarakat seperti Polres Gresik, BPJS, dan lainnya," harapnya.
Agung Endro Dwi Setyo Utomo menambahkan, di MPP ada lebih dari 100 tenant. Mulai DPMPTS, Dispendukcapil, Pengadilan, Kejaksaan, dan sejumlah instansi lain.
Baca Juga: Tuntut Tenaga Kerja, Warga Mengare Komplek Gresik Demo Smelter PT Freeport Indonesia
"Animo masyarakat yang mengurus di MPP sangat besar," katanya.
Kepada Dirjen Agung memohon dukungan untuk perbaikan dan kemajuan MPP.
"Mohon dukungannya," pungkasnya.
Hadir juga, Asisten Sekda Nuri Mardiana, Kadis LH, Sri Subaidah, dan Kepala Dinas Pertanian, Eko Anandito Putro. (hud/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News