BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Ketua Komisi D DPRD Bangkalan, Nur Hasan, menyebut Museum Cakraningrat belum efektif dan infrastukturnya masih jauh dari tingkat nasional. Menurut dia, dinas terkait perlu melakukan renovasi dan melakukan pengembangan bangunan agar menyesuaikan dengan standard museum modern yang ada.
"Kalau kita ukur pada skala minimum memang cukup terpenuhi, tetapi kalau mengukur standar maksimum itu masih banyak kekurangan, infrastruktur masih kurang," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (14/11/2023).
Baca Juga: Mahasiswa Hingga Rektor UTM Unjuk Rasa, Desak Polres Bangkalan Hukum Mati Pelaku Pembakar Mahasiswi
Ia meminta agar Disbudpar Bangkalan melakukan koordinasi dengan stakeholder untuk membahas anggaran agar renovasi Museum Cakraningrat cepat terlaksana.
"Kita harus duduk bareng dengan pemerintah daerah untuk membahas ini, smentara ini anggaran yang disiapkan untuk kebudayaan yaitu Rp. 1,6 milliar tapi itu belum finnalisasi," katanya.
Hal senada juga diungkapkan Ning Suryati, selaku Analis Cagar Budaya dan Museum Jawa Timur. Ia mengatakan bahwa Museum Cakraningrat masih perlu pembenahan dan penataan ulang barang.
Baca Juga: Tingkatkan Keamanan Perempuan dan Anak, DPRD Bangkalan Upayakan Dua Raperda Selesai Tahun ini
"Koleksi Yang ada di Museum Cakraningrat kelihatan sumpek dan tidak jelas, seharusnya ada story line agar pengunjung tidak bingung. Kalau bisa ada barcode di setiap benda," tuturnya.
Menanggapi hal tersebut, Kabid Kebudayaan Disbudpar Bangkalan, Hendra Gemma, menyatakan pihaknya akan melakukan evaluasi sesuai SOP apabila didukung oleh anggaran dari pemerintah.
"Museum Cakraningrat ini tipe-C bukan ukuran sedang tapi kecil dan koleksinya tidak begitu banyak, untuk melakukan renovasi tentunya kita membutuhkan dana yang besar, kita akui pemkab belum maksimal memberikan anggaran untuk museum," paparnya. (mil/uzi/mar)
Baca Juga: Dewan hingga Akademisi Desak Polisi Jerat Pembunuh Mahasiswi di Bangkalan dengan Hukuman Mati
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News