Ia juga belum mengaku dapat memastikan, apakah data yang bocor tersebut terkonfirmasi milik KPU atau bukan.
“Sudah kita koordinasikan, lagi di-crosscheck dulu ya,” tambahnya.
Sebelumnya ditemukan, seorang peretas dengan nama ‘Jimbo’ mengklaim telah meretas website milik kpu.go.id. Hasil dari peretasan tersebut, dirinya juga mengaku mendapatkan database pemilih dari situs resmi kpu.go.id.
Selain itu, dalam forum tersebut Jimbo juga membagikan ratusan data contoh yang berhasil ia peroleh.
Selain itu, Jimbo juga membagikan beberapa tangkapan layar seperti situs https://cekdptonline.kpu.go.id/ sebagai bentuk kebenaran data yang telah dirinya retas.
Ia juga mengaku telah menemukan sebanyak 204.807.203 data unik, jumlah tersebut hampir sama dengan jumlah pemilih di dalam daftar pemilih tetap (DPT) KPU RI sebanyak 204.807.203 pemilih.
Pada data yang berhasil diretas tersebut, Jimbo mengaku mendapatkan data pribadi seperti NIK, nama lengkap, jenis kelamin, tanggal lahir, tempat lahir, status pernikahan, alamat lengkap, RT, RW, sampai dengan kode kelurahan, kecamatan dan kabupaten kota.
Data tersebut, ia jual dengan harga sekitar 74.000 dolar Amerika, atau sekitar Rp1,1 miliar. (rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News