NGAWI, BANGSAONLINE.com - Pelajar SMP Negeri 1 Gerih mendadak kejang-kejang usai menjadi korban perundangan (bullying) di sekolahnya, hingga akhirnya dilarikan ke IGD Rumah Sakit Widodo Ngawi.
Sebelumnya, pelajar kelas 8 tersebut sempat mendapatkan perawatan di Puskesmas Gerih, namun semakin parah akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Baca Juga: Balap Liar Marak Usai Perbaikan Jalan, Polres Ngawi Gelar KRYD Jelang Pilkada 2024
"Awalnya berantem biasa, habis itu dikeroyok orang tiga didalam kelas dan dia (korban) nangis-nangis waktu itu," jelas Andika Pratama salah satu teman korban, saat ditanya awak media, Rabu (29/11/2023).
Ia menjelaskan, korban saat itu sempat dipukul menggunakan gagang sapu pada bagian kepalanya. Selain itu, korban juga dipukul menggunakan tangan dan sempat diinjak pada bagian dadanya.
"Sebelum menangis dipukul dengan tangan terus memakai gagang sapu kena kepalanya," terang teman korban.
Baca Juga: Di Hari yang Sama, Polres Ngawi Ciduk Kurir dan Pengedar Narkoba
Namun, dengan adanya insiden tersebut, pihak sekolah membantah terjadinya pengeroyokan. Pihak sekolah mengatakan, bahwa korban saat itu sedang bercanda bersama teman-temannya satu kelas pada saat jam istirahat untuk menunggu giliran salat di musala.
Namun, akibat sesak nafas, korban tak sadarkan diri dan sekolah melarikan korban ke puskesmas untuk mendapatkan pertolongan pertama. Hingga saat ini, korban masih menjalani perawatan insentif di RS Widodo.
"Sebenarnya mereka itu guyon (bercanda) jadi bukan bullying. Hanya guyonan anak-anak akhirnya berlebihan itu saja," tutur Agus Nur Setyadi kepsek SMPN 1 Gerih.
Baca Juga: Dukung Asta Cita Presiden, Polres Ngawi Gelar Tes Urin Anggotanya secara Dadakan
Dari kejadian tersebut, pihak kepolisian masih mendalami insiden tersebut. (nal/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News