PASURUAN, BANGSAONLINE.com - KPU Pasuruan menggelar sosialisasi di Rumah Tahanan Negara Kelas II B Bangil tentang pelaksanaan pemilu yang aman dan damai.
Sosialisasi yang mengambil tema "Peran Lembaga Pemasyarakatan Mewujudkan Pemilu 2024 yang Aman dan Damai" tersebut disampaikan oleh Suyatmin, Komisioner KPU.
Baca Juga: Bawaslu Kabupaten Pasuruan Rekom Pemecatan 2 Sekretariat PPS Pendukung Paslon 02
"Dalam menentukan pilihan nanti, tolong dijaga keamanan dan kondusivitas lingkungan. Jaga selalu keamanan, dalam artian tidak ada intimidasi kepada sesama. Tidak diperkenankan ada intervensi kepada anggota rutan untuk memilih salah satu caleg, pasangan capres, dan DPD RI. Jangan sampai karenan kalian ketua kamar, kemudian memaksa temanya memilih dukungan sesuai keinginan kalian, itu tidak boleh," jelas Suyatmin.
Ia menguraikan, ada lima surat suara yang nantinya akan dicoblos oleh semua Warga Negara Indonesia. Tapi, lima surat suara itu tidak semuanya bisa dicoblos oleh semua penghuni rutan.
Misal yang alamatnya luar daerah Kabupaten Pasuruan, seperti Kota Pasuruan atau Probolinggo, itu nanti mendapat empat surat suara, yakni untuk mencoblos caleg provinsi, caleg DPR RI, calon DPD RI, dan pasangan capres-cawapres.
Baca Juga: KPU dan Bawaslu Kabupaten Pasuruan Pantau Proses Pelipatan Surat Suara Pilkada 2024
Sementara Kepala Rutan Kelas II B Bangil Bhanad Shofa Kurniawan menambahkan, selama proses kampanye nanti pihaknya akan memfasilitasi nonton bareng debat pasangan capres-cawapres. Tujuannya supaya penghuni rutan bisa menilai sendiri di antara meraka yang cocok dan sesuai dengan hati nurani masing-masing.
"Kita siapkan nanti nobar, agar mereka punya gambaran sendiri pasangan capresnya," jelas Bhanad.
Dia berharap proses pemilihan nanti tidak ada gesekan dengan satu sama lainnya, sehingga semua warga binaan bisa memilih sesuai keyakinannya.
Baca Juga: GERTAP Desak KPU Usut Dua Anggota PPS yang Diduga Teken Kontrak Politik dengan Cabup Pasuruan
"Tolong dijaga keamananya ya, jangan sampai gontok-gontokan," pungkas dia. (afa/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News