SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah dinobatkan sebagai Kepala Daerah Peduli Penyiaran Lokal 2023 dalam Anugerah Penyiaran KPID Jatim yang berlangsung pada Rabu (6/12/2023) malam. Penghargaan itu diberikan Ketua KPID Jatim, Imanuel Josua Tjiptosoewarno, kepada Wagub Jatim, Emil Elestianto Dardak, yang mewakili Gubernur Khofifah.
Atas anugerah tersebut, mantan Menteri Sosial itu mengapresiasi dan berterima kasih kepada KPID Jatim. Ia mengaku bangga sekaligus memaknai penghargaan ini dengan sangat positif.
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
“Tentunya ini menjadi rasa bangga kami seluruh jajaran di Pemprov Jatim. Anugerah ini punya makna tersendiri bagi kami, karena industri penyiaran memiliki peran sangat penting utamanya pada era disrupsi seperti sekarang,” ujarnya, Jumat (8/12/2023).
Menurut dia, saat ini semua orang memiliki kesempatan dan sangat mungkin untuk menjadi seorang content creator serta broadcaster. Untuk itu, di tengah masyarakat perlu adanya lembaga pers yang memiliki standar profesionalisme yang mengikuti kaidah-kaidah penyiaran.
“Inilah yang harus kita jaga keberadaannya. Termasuk dengan lembaga penyiaran lokal yang ada di Jatim,” katanya.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
Lebih lanjut dijelaskan Khofifah, definisi media dan cara orang mengonsumsi informasi berubah signifikan sejak terjadinya disrupsi digital. Di tengah realita ini, 72,6 persen media yang paling banyak diakses masyarakat menurut survei indeks literasi digital Kemenkominfo pada 2022 adalah media sosial. Disusul televisi sebesar 60,7 persen dan media online sebesar 27,5 persen.
"Namun, tingkat kepercayaan, televisi berada di angka 43,5 persen, sementara media sosial sebesar 30,8 persen. Ini artinya, di tengah gempuran era digital yang luar biasa, eksistensi pers tetap perlu dijaga," paparnya.
Untuk itu, gubernur menyampaikan bahwa salah satu upaya mempertegas kedudukan industri penyiaran ditengah tantangan era disrupsi harus mengajak industri dalam menyelenggarakan prinsip penyiaran.
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
“Bagaimana kita mengajak lembaga penyiaran yang ada di Jawa Timur untuk menjadi bagian pada strategi pembangunan dan pelayanan publik menjadi penting,” ucapnya.
“Jangan sampai dengan banyaknya kesempatan publik menjadi sosok konten kreator dan broadcaster, lembaga pers ini tidak berdiri tegas,” imbuhnya.
Di akhir, Khofifah juga berpesan agar lembaga penyiaran lokal harus berperan aktif dalam menjaga stabilitas menjelang tahun politik.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
“Saya harap seluruh lembaga penyiaran di Jatim melakukan penyelenggaraan penyiaran secara objektif, profesional, akuntabel dan terpercaya,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua KPID Jatim, Immanuel Yosua menyampaikan alasan pemberian anugerah kepada Gubernur Khofifah. Karena, selama 5 tahun kepemimpinan Gubernur Khofifah dan Wagub Emil, terutama di masa Covid-19, berbagai bentuk publikasi berupa suara dan gambar yang disajikan telah memberikan pencerahan kepada para korban.
"Dalam evaluasi kami, selama Covid-19 suara dan gambar Ibu Gubernur telah banyak memberikan pencerahan dan hiburan bagi para korban. Beliau juga selalu rutin untuk mengunjungi lembaga penyiaran. Ini bagian dari apresiasi kami," ujarnya. (dev/mar)
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News