Oleh: Dr KH Ahmad Musta'in Syafi'i
Rubrik Tafsir Al-Quran Aktual ini diasuh oleh pakar tafsir Dr KH A. Musta'in Syafi'i, Mudir Madrasatul Qur'an Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur. Kiai Musta'in selain dikenal sebagai mufassir juga Ulama Hafidz (hafal al-Quran 30 juz). Tafsir ini ditulis secara khusus untuk pembaca HARIAN BANGSA, surat kabar yang berkantor pusat di Jl Cipta Menanggal I nomor 35 Surabaya. Tafsir ini terbit tiap hari, kecuali Ahad. Kali ini Kiai Musta’in menafsiri Surat Al-Abiya: 28-29. Selamat mengikuti.
Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Gunung-Gunung Ikut Bertasbih
AL-ANBIYA :28-29
TAFSIR
Pada ayat sebelumnya ditutur soal malaikat yang mulia, santun dan selalu patuh. Tidak mendahului instruksi, apalagi rewel dan bantah. Lalu, ayat kaji ini melanjutkan keterangan tentang sifat atau kondisi malaikat sisi lain, antara lain :
Baca Juga: Kiai Asep Beri Reward Peserta Tryout di Amanatul Ummah, Ada Uang hingga Koran Harian Bangsa
Pertama, Tuhan selalu mengawasi kerja mereka, “Ya’lam ma bain aidihim wa ma khalfahum”. Jadi, setiap gerak dan perbuatan kita itu diawasi secara ketat, pengawasan berlapis. Ya diawasi malaikat, ya diawasi Tuhan. Malaikat mengawasi, mencatat setiap amal perbuatan kita, sementara kerja malaikat sendiri diawasi oleh Tuhan.
Kedua, malaikat adalah termasuk makhluq yang diberi wewenang memberi syafaat. “Wa la yasyfa’un illa liman irtadla”. Itu pendapat para pakar tafsir senior tempo dulu, seperti Ibn Abbas, Mujahid dan lain-lain.
Jadi, kelak di akhirat nanti ada beberapa orang shalih yang diberi wewenang memberi syafaat, pertolongan kepada sesama manusia yang mereka kehendaki. Seperti para shahabat mulia, para ahli al-Qur’an yang diberi jatah memberi syafaat kepada sepuluh keluarganya, para syuhada’ dan lain-lain. Beberapa Hadits shahih menyatakan demikian.
Baca Juga: Kedudukan Pers Sangat Tinggi dalam Undang-Undang, Wartawan Harus jaga Marwah Pers
Ini bukan hal baru dan sama sekali tidak mengejutkan, karena di dunia saja, para malaikat sudah biasa melakukan pendampingan terhadap manusia yang dikehendaki.
Semisal pada tragedi perang Badar, mereka turun ribuan personel dan membantu umat Islam melawan para kafir sehingga menang total. Di Palestina sekarang, kisah menakjubkan sering diunggah. Seperti adanya tentara putih-putih yang aneh. Makanya, ribuan tentara Israel tidak mau lagi berperang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News