Pungli Berkedok Bazar Pendidikan, Akademisi Sesalkan Disdik Manfaatkan Momen Harjad Sampang

Pungli Berkedok Bazar Pendidikan, Akademisi Sesalkan Disdik Manfaatkan Momen Harjad Sampang Bupati Sampang, Slamet Junaidi saat memberikan sambutan bazar pendidikan (Foto:ist)

SAMPANG,BANGSAONLINE.com - Kegiatan Eksplorasi Investasi Pendidikan yang digelar Dinas Pendidikan Kabupaten , menuai sorotan kalangan mahasiswa.

Sebab, kegiatan Pemkab itu terdapat penarikan iuran liar kepada lembaga sekolah.

Baca Juga: Ziarah ke Makam Gubernur Jatim M Noer di Sampang, Cipung Apresiasi Kinerja Khofifah Periode Pertama

Penarikan iuran berkedok bazar pendidikan sangat disesalkan oleh Ketua Forum Mahasiswa (Formasa), Abd. Goffar. 

Pasalnya, Dinas Pendidikan () dinilai memanfaatkan momen hari jadi Kabupaten untuk meraup keuntungan.

"Mengapa harus ada pungutan di acara rangkaian hari jadi Kabupaten , lalu kenapa lembaga sekolah yang dijadikan sasaran oleh ," ungkapnya, Selasa, (26/12/2023).

Baca Juga: Gagal Damai, Kasus Penipuan Mantan Bupati Sampang Berlanjut

Menurut dia, tidak sepatutnya menarik sumbangan terhadap lembaga sekolah yang tidak ada timbal balik kepada lembaga. Apalagi dalam pemanfaatan tidak dianggarkan.

" harus bertanggung jawab atas pungutan ini, kemudian oknum yang meminta sumbangan itu dipanggil. Pungutan ini nominalnya tidak kecil (Rp500) kalau dikalikan se-Kabupaten , kan, besar jumlahnya sedangkan kegiatan bazar pastinya sudah ada anggaranya," katanya.

Alumnus IAIN Madura Pamekasan menambahkan, atas terselenggaranya kegiatan bazar pendidikan itu sangat merugikan lembaga sekolah. 

Baca Juga: Petani Sumringah, Awal September Madura Memasuki Panen Raya Tembakau

Sebab, hasil pungutan itu akan SPJ-kan dalam kegiatan kegiatan kelompok kepala sekolah (K3S).

"Pungutan dari lembaga sekolah tetapi untuk laporannya untuk kegiatan K3S, kan tidak masuk akal," imbuhnya.

Oleh sebab itu, Pemkab harus turun tangan atas informasi pungutan ini, sehingga bisa diketahui siapa oknum sebenarnya yang memanfaatkan rangkain hari jadi sampang.

Baca Juga: Polisi Tangkap Pencuri Hp di Sampang

"Harus ditelurusi informasi pungutan ini sehingga tidak mencoreng kesakralan hari jadi Kabupaten ," tandasnya.

Sebelumnya, iuran itu dianggap oleh narasumber yang enggan menyebutkan namanya tidak masuk akal apabila digunakan untuk bazar pendidikan yang digelar . Pasalnya, pungutan itu dikaitkan dengan K3S.

"Apa hubungannya kegiatan K3S dengan bazar pendidikan, apalagi itu dianggap rangkaian hari jadi Kabupaten ke-400," tuturnya.

Baca Juga: Polisi Tangkap Satu Pelaku Penyerangan Mantan Kades Madulang Sampang

Disebutkan pula, Hari Jadi dibedakan dengan manfaat, sasaran, dan tujuan K3S.

"Iuran itu memang ada pada saat K3S mengadakan rapat," pungkasnya.(tam/van)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO