JAKARTA, BANGSAONLINE.com - KPU memberikan peringatan kepada calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, untuk menghindari menunjukkan gerakan yang dapat memprovokasi penonton selama debat ketiga calon presiden pada 7 Januari 2024.
Hal ini disebabkan oleh tindakan Gibran yang sebelumnya, dalam dua debat sebelumnya, terlihat mengayunkan tangannya untuk membangkitkan semangat para pendukung.
Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Life Begins at Fourty
Ketua KPU Hasyim Asyari menyatakan bahwa gerakan tersebut sudah menjadi bahan evaluasi KPU sejauh ini.
"Itu semua sudah dijadikan (bahan) evaluasi, sudah disampaikan kepada semua tim paslon termasuk soal calon wakil presiden nomor urut 2 yang dikhawatirkan nanti menyemangati pendukung dan segala macam," katanya di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Jumat (5/1/2024).
Hasyim mengatakan, tujuannya agar debat berjalan dengan tertib.
Baca Juga: Laporkan Fufufafa dan Esemka ke Layanan "Lapor Mas Wapres", Pakar Forensik Ini Kecewa, Kenapa
"Sudah juga kita sampaikan, melakukan evaluasi supaya hal-hal yang menimbulkan sesuatu yang tidak tertib, atau tidak sesuai kesepakatan dengan para pihak supaya tidak dilakukan lagi," ucap Hasyim.
Pada debat sebelumnya, diketahui Gibran menunjukkan gestur memprovokasi pendukungnya melalui gestur tubuhnya. Hal itu, setelah segmen ke-2 usai seluruh cawapres mendapatkan giliran menjawab pertanyaan panelis dan menanggapi satu sama lain.
Gibran saat itu, berbalik badan menghadap pendukungnya dari unsur Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran yang berada di belakang panggung, lalu menunjukkan gestur agar para pendukungnya bersorak lebih keras.
Baca Juga: Saluran Pengaduan Ala Gibran, Manuver Politik yang Bumerang
Gestur ini sama persis dengan yang ia tunjukkan waktu debat perdana capres di kantor KPU RI, 12 Desember lalu.
Bedanya, gestur yang ditunjukkan Gibran malam ini lebih santai dan tidak emosional.
Padahal, KPU RI sudah pernah menegur Gibran melalui timnya saat rapat evaluasi debat perdana capres.
Baca Juga: Presiden BEM Unair Dapat Intimidasi, Dekan Bagong Suyanto Cabut Pembekuan BEM
Saat itu, Gibran bangkit berdiri dari kursinya untuk membangkitkan emosi penonton setelah Prabowo membelanya soal putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Dalam debat itu, Prabowo sempat ditanya capres nomor urut 1 Anies Baswedan soal perasaannya ketika mengetahui Putusan MK terkait syarat pencalonan presiden melibatkan pelanggaran etika berat eks Ketua MK Anwar Usman yang merupakan paman Gibran.
Prabowo melontarkan pembelaan yang pada intinya menyerahkan keputusan kepada rakyat.
Baca Juga: Usai Dilantik, Prabowo Umumkan Nama Menteri dalam Kabinetnya
"Intinya adalah, keputusan itu final dan tidak bisa diubah, maka saya lanjutkan. Kita bukan anak kecil, Mas Anies, kita juga paham. Intinya rakyat yang putuskan. Kalau rakyat nggak suka Prabowo-Gibran, enggak usah pilih," sambung Prabowo.
Usai mendengar jawaban Prabowo tersebut, Gibran langsung berdiri membangkitkan semangat relawan dan bertepuk tangan.
Wajahnya tampak memerah. Ia diingatkan salah satu tim suksesnya di belakang kursi, sebelum kembali menghempaskan dirinya ke kursi. (rif)
Baca Juga: Prabowo-Gibran Resmi Dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI 2024-2029
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News