GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pendiri Relawan Gerakan Sosial (RGS) Indonesia, Moh. Khozin, prihatin belum adanya figur lain di luar Bupati Fandi Akhmad Yani yang muncul menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gresik 2024.
Ia menilai kondisi seperti ini bisa terjadi karena Gresik tengah dalam kondisi krisis figur calon pemimpin.
Baca Juga: Peringatan HKN ke-60, Bupati Yani Tegaskan Komitmen Pemkab Gresik di Sektor Kesehatan
"Saya sangat memahami jika ada masyarakat yang bertanya, apa tak ada figur-figur new comer (pendatang baru) yang siap maju berkontestasi untuk memperbaiki Kabupaten Gresik pada pilkada 2024," ucap Khozin kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (11/1/2024).
Menurut ia, ada sejumlah faktor yang menyebabkan belum adanya pesaing Fandi Akhmad Yani di Pilkada Gresik.
Antara lain, calon lain kurang dari sisi finansial, akseptabilitas (tingkat penerimaan) dari masyarakat rendah, dan kemauan tinggi/ambisi tapi tidak didukung oleh kemampuan yang cukup dalam segala hal, termasuk sarana dan prasarana.
Baca Juga: Tim Pendukung Kotak Kosong Sudah Siapkan Bukti Jelang Sidang Gugatan di MK
"Hal ini yang saat ini menjadi analisa RGS Indonesia faktor-faktor yang mempengaruhi tren figur calon pemimpin Gresik menjadi rendah," tuturnya.
Menurutnya, masyarakat memiliki kesempatan yang sama dalam memperbaiki Kabupaten Gresik.
"Sehingga, Gresik bisa bersaing dan menjadi literasi daerah lain dalam pembangunan," tuturnya.
Baca Juga: Ketua KPU Gresik Beberkan Regulasi dari MK soal Gugatan Pilkada 2024
Karena itu, Khozin berharap siapa pun figur yang punya keinginan membenahi Kabupaten Gresik, agar tak ragu untuk maju.
Sebab, masyarakat Gresik yang punya mandat penuh siapa yang mereka percaya untuk memimpin Kabupaten Gresik lima tahun mendatang.
"Tentunya, infrastruktur yang saya katakan untuk modal maju pilkada tadi harus disiapkan," pungkasnya. (hud/rev)
Baca Juga: Kuasa Hukum Pendukung Kotak Kosong Pilkada Gresik Sebut Sidang Gugatan di MK Bakal Digelar Januari
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News