SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Puluhan ribu warga NU dari berbagai daerah di Jawa Timur, terutama yang berprofesi sebagai guru, termasuk guru ngaji, mendeklarasikan Moh Mahfud MD sebagai guru bangsa. Deklarasi itu sekaligus dukungan terhadap tokoh NU asal Madura itu sebagai Calon Wakil Presiden RI untuk mendampingi Calon Presiden Ganjar Pranowo.
Deklarasi itu disampaikan warga NU yang tergabung dalam relawan Mahfud Guru Bangsa (MGB) di Jatim International Expo (JIE) Convention Exhibition Jalan A Yani 99 Surabaya, Sabtu (13/1/2024).
Baca Juga: Perolehan Suara Pilpres 2024: Prabowo-Gibran 58,83 Persen, Pasangan Amin 24,49 Persen
Lalu bagaimana tanggapan Mahfud MD? “Bagi saya itu sangat berat,” kata Mahfud MD kepada puluhan relawan Mahfud Guru Bangsa (MGB) yang memenuhi gedung Jatim International Expo Surabaya yang berkapasitas 10 ribu orang itu.
Meski demikian Mahfud MD mengucapkan terima kasih kepada para guru yang telah menganugrahi gelar guru bangsa. "Saya mengucapkan terima kasih karena bagi saya penyebutan guru bangsa itu adalah satu kehormatan besar. Bahkan mungkin berlebihan, kalau saya mau dinobatkan sebagai guru bangsa," tegas Cawapres nomor 3 itu.
"Namun baiklah karena ini satu kehormatan, maka saya tidak menolak deklarasi hari ini yang sudah dideklarasikan," tambahnya.
Baca Juga: PDIP Siaga Satu Hadapi Quick Count yang Dianggap Anomali
Menurut dia, guru bangsa itu adalah orang yang bijaksana yang ucapannya didengarkan dan prilakunya jadi teladan.
Lalu siapa saja para guru bangsa itu? “Gus Dur, Cak Nur dan Syafi’i Ma’arif,” tegas Mahfud MD menyebut beberapa guru bangsa.
Gus Dur adalah ketua umum PBNU tiga periode yang kemudian ditakdir jadi Presiden RI ke-4. Putra pendiri Republik Indonesia, KH Abdul Wahid Hasyim, itu dikenal sangat konsisten menjaga konstitusi dan demokrasi serta dikenal sebagai tokoh nomor wahid dalam melindungi kelompok-kelompok tertindas dan marginal.
Baca Juga: Pendukung Prabowo dan Ganjar di Gresik Bertukar Kaos, Simbol Wujudkan Pemilu Damai
Cak Nur adalah panggilan akrab Prof Dr Nurcholis Madjid, intelektual muslim asal Jombang Jawa Timur itu dikenal sebagai pemikir Islam yang sangat inklusif. Mantan Ketua Umum PB HMI itu kemudian mendirikan Universitas Paramadina Jakarta.
Sementara Syafi’i Maarif adalah mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah yang juga dikenal sebagai intelektual muslim inklusif.
Mahfud MD menyatakan bahwa profesi guru sangat mulia. Sebab para guru itulah yang mencetak kader bangsa, termasuk mencetak dirinya.
Baca Juga: Melalui Jalan Sehat, PDIP Kian Masif Menangkan Ganjar-Mahfud di Tuban
“Guru itu digugu dan ditiru,” kata Mahfud MD yang juga mengawali karir sebagai guru, yaitu dosen di Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Artinya, ucapannya digugu (didengarkan) dan tindakan atau prilakunya diteladani.
Sayangnya, kata Mahfud MD nasib guru selama tak ada yang memikirkan. Karena itu ia bersama Ganjar Pranowo, jika terpilih sebagai presiden dan wakil presiden sudah punya program khusus untuk menyejahterakan para guru.
Seperti diberitakan BANGSAONLINE, selain dihadiri Cawapres nomor 3 Mahfud MD, acara deklarasi MGB itu juga dihadiri mantan Wakil Ketua Umum PBNU dan Wakil Kepala BIN Dr KH As'ad Said Ali, putri Gus Dur Yenny Wahid, mantan Menristek era Presiden Gus Dur Prof AS Hikam, pimpinan Majelis Mafia Sholawat Gus Ali Gondrong dan para kiai serta tokoh lainnya.(MMA)
Baca Juga: Pecatan Tentara Tak Layak Jadi Presiden, Mantan KSAU dan Wakil KSAU Dukung Ganjar-Mahfud
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News