Pecatan Tentara Tak Layak Jadi Presiden, Mantan KSAU dan Wakil KSAU Dukung Ganjar-Mahfud

Pecatan Tentara Tak Layak Jadi Presiden, Mantan KSAU dan Wakil KSAU Dukung Ganjar-Mahfud Para purnawirawan TNI Angkatan Udara yang tergabung dalam Elang Indonesia Maju mendukung Ganjar-Mahfud. Tampk mereka menyerahkan deklarasi dukungan untuk pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, kepada Ketua TPN Ganjar-Mahfud Arsjad Rasjid di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (7/2/2024).Foto: KOMPAS.com

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Mantan Kepala Staf TNI AU Marsekal (Purn) Agus Supriatna dan mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Dede Nursyamsi bersama para purnawirawan lain yang tergabung Elang Indonesia Maju menyatakan mendukung .

Dukungan itu diambil setelah menyaksikan praktik kekuasaan yang dijalankan tanpa etika dan problem sosial politik lainnya. Agus menilai saat ini demokrasi di tanah air yang dibangun susah payah sejak Reformasi 1998 telah mengalami kemunduran. Terlebih, kata Agus, praktik hukum dan kekuasaan saat ini dijalankan tanpa etika, sebagaimana putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90/PUU-XXI/2023 terkait batas usia calon presiden dan calon wakil presiden.

Baca Juga: Dapat Ucapan Selamat, Ustadz Adi Hidayat Bantah Gantikan Gus Miftah Jadi Stafsus Presiden

"Ternyata KPU-nya (Komisi Pemilihan Umum) melanggar etika juga. Pembagian bansos (bantuan sosial) pun dijalankan tanpa etika. Orang tanpa etika pasti tidak benar. Satu-satunya yang kita lakukan adalah melawan orang-orang itu," tambah Agus.

Karena itu ia mencari calon pemimpin yang sekiranya layak dan punya kelebihan serta bisa mengatasi persoalan yang muncul. Dan itu .

"Dari kelebihan itu, yang paling banyak kelebihannya itu Bapak Ganjar dan Pak Mahfud, di situlah kita semua ini memilih Bapak ," kata Agus di Kuningan, Jakarta, Rabu (7/2/2024).

Baca Juga: PWNU se-Indonesia Rakor di Surabaya, Dukung PBNU Selalu Bersama Prabowo

Agus menuturkan, kelompoknya memilih untuk menyatakan dukungan setelah melihat beragam persoalan, mulai dari pelanggaran etik Mahkamah Konstitusi dan Komisi Pemilihan Umum hingga pembagian bantuan sosial yang dianggap tidak etis.

"Di sinilah akhirnya kita-kita ini berkumpul berdiskusi menganalisa permasalahan ini, kita bentuklah mendeklarasikan ini," ujar dia.

Sementara Mantan Dede Nursyamsi, menyatakan, seorang tidak layak menjadi presiden. Dede Nursyamsi yang juga Ketua Umum Elang Indonesia Maju, mengingatkan, di dunia militer, seorang letnan kolonel atau kolonel yang dipecatbakal diperlakukan tidak hormat.

Baca Juga: Prabowo ke China Bawa Tommy Winata dan Prayogo Pangestu, Siapa Dua Taipan Itu

"Kalau kita di kesatuan, kalau letkol saja kolonel dipecat dari TNI, itu bajunya itu dirobek, dibuka tuh, brek gitu, kancingnya tuh sampai bredel," tegsas Dede Nusyamsi.

Ia tidak habis pikir bila seorang menjadi presiden. Pasalnya, presiden tersebut nantinya akan melantik para perwira TNI dan Polri yang baru lulus dari akademi.

"Bisa terbayangkan, Bapak-bapak ini semua alumni dari Akademi TNI, dilantik oleh presiden, terus kita lihat dengan sikap sempurna gitu, ya presidennya itu pernah dipecat, mana nalarnya?" kata Dede.

Baca Juga: China Bakal Bantu Pendanaan Program Makan Bergizi Gratis Prabowo

Karena itu Dede Nursyamsi dan sejumlah purnawirawan TNI AU yang tergabung dalam Elang Indonesia Maju mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Ketua Tim Pemenangan Nasional , Arsjad Rasjid, menilai dukungan dari Elang Indonesia Maju sebagai dukungan moral menjelang hari pemungutan suara yang tinggal satu pekan.

"Yang kami dapatkan pada hari ini adalah suatu energi baru lagi, suatu energi booster yang saya katakan untuk Mas Ganjar dan Pak Mahfud. Kami berterima kasih atas keberanian dan juga keteguhan daripada ibu bapak sekalian dari purnawirawan TNI AU," katanya. 

Baca Juga: Desak Presiden Prabowo Adili Jokowi, Massa Aksi 411 Serukan Ganyang Fufufafa

Sumber: antara/kompas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Soal Anggaran Menhan untuk Alutsista Rp 1.700 Triliun, Ini Komentar Kiai Asep':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO