JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Mantan Kepala Staf TNI AU Marsekal (Purn) Agus Supriatna dan mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Dede Nursyamsi bersama para purnawirawan lain yang tergabung Elang Indonesia Maju menyatakan mendukung Ganjar-Mahfud.
Dukungan itu diambil setelah menyaksikan praktik kekuasaan yang dijalankan tanpa etika dan problem sosial politik lainnya. Agus menilai saat ini demokrasi di tanah air yang dibangun susah payah sejak Reformasi 1998 telah mengalami kemunduran. Terlebih, kata Agus, praktik hukum dan kekuasaan saat ini dijalankan tanpa etika, sebagaimana putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90/PUU-XXI/2023 terkait batas usia calon presiden dan calon wakil presiden.
Baca Juga: Prabowo ke China Bawa Tommy Winata dan Prayogo Pangestu, Siapa Dua Taipan Itu
"Ternyata KPU-nya (Komisi Pemilihan Umum) melanggar etika juga. Pembagian bansos (bantuan sosial) pun dijalankan tanpa etika. Orang tanpa etika pasti tidak benar. Satu-satunya yang kita lakukan adalah melawan orang-orang itu," tambah Agus.
Karena itu ia mencari calon pemimpin yang sekiranya layak dan punya kelebihan serta bisa mengatasi persoalan yang muncul. Dan itu Ganjar-Mahfud.
"Dari kelebihan itu, yang paling banyak kelebihannya itu Bapak Ganjar dan Pak Mahfud, di situlah kita semua ini memilih Bapak Ganjar-Mahfud," kata Agus di Kuningan, Jakarta, Rabu (7/2/2024).
Baca Juga: China Bakal Bantu Pendanaan Program Makan Bergizi Gratis Prabowo
Agus menuturkan, kelompoknya memilih untuk menyatakan dukungan setelah melihat beragam persoalan, mulai dari pelanggaran etik Mahkamah Konstitusi dan Komisi Pemilihan Umum hingga pembagian bantuan sosial yang dianggap tidak etis.
"Di sinilah akhirnya kita-kita ini berkumpul berdiskusi menganalisa permasalahan ini, kita bentuklah mendeklarasikan ini," ujar dia.
Sementara Mantan Wakil KSAU Dede Nursyamsi, menyatakan, seorang pecatan tentara tidak layak menjadi presiden. Dede Nursyamsi yang juga Ketua Umum Elang Indonesia Maju, mengingatkan, di dunia militer, seorang letnan kolonel atau kolonel yang dipecatbakal diperlakukan tidak hormat.
Baca Juga: Desak Presiden Prabowo Adili Jokowi, Massa Aksi 411 Serukan Ganyang Fufufafa
"Kalau kita di kesatuan, kalau letkol saja kolonel dipecat dari TNI, itu bajunya itu dirobek, dibuka tuh, brek gitu, kancingnya tuh sampai bredel," tegsas Dede Nusyamsi.
Ia tidak habis pikir bila seorang pecatan tentara menjadi presiden. Pasalnya, presiden tersebut nantinya akan melantik para perwira TNI dan Polri yang baru lulus dari akademi.
"Bisa terbayangkan, Bapak-bapak ini semua alumni dari Akademi TNI, dilantik oleh presiden, terus kita lihat dengan sikap sempurna gitu, ya presidennya itu pernah dipecat, mana nalarnya?" kata Dede.
Baca Juga: Gubernur, Bupati dan Walikota juga Bakal Gunakan Mobil Dinas Maung, Berapa Harganya
Karena itu Dede Nursyamsi dan sejumlah purnawirawan TNI AU yang tergabung dalam Elang Indonesia Maju mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid, menilai dukungan dari Elang Indonesia Maju sebagai dukungan moral menjelang hari pemungutan suara yang tinggal satu pekan.
"Yang kami dapatkan pada hari ini adalah suatu energi baru lagi, suatu energi booster yang saya katakan untuk Mas Ganjar dan Pak Mahfud. Kami berterima kasih atas keberanian dan juga keteguhan daripada ibu bapak sekalian dari purnawirawan TNI AU," katanya.
Baca Juga: Presiden BEM Unair Dapat Intimidasi, Dekan Bagong Suyanto Cabut Pembekuan BEM
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News