KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com – Dinas Kesehatan Kota Kediri mencatat, hingga Januari sudah ada 6 warga yang terjangikit demam berdarah dengue (DBD). Guna mencegah lebih banyak lagi kasus DBD di Kota Kediri, dinas kesehatan bersama 9 puskesmas di Kota Kediri melakukan sosialisasi melalui siaran keliling, Jumat (2/2/2024).
Siaran keliling atau biasa disebut ledang oleh warga Kota Kediri dilakukan di sepanjang Jalan Dhoho dan Jalan Panglima Sudirman. Selain itu, orasi pencegahan DBD juga dilakukan di perempatan alun-alun.
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
Setelah itu dilanjutkan ledang keliling di lingkungan warga wilayah kerja masing-masing puskesmas.
Ledang yang dimulai dari kantor dinas kesehatan yang diberangkatkan langsung Kepala Dinkes Kota Kediri, Muhammad Fajri Mubasysyir.
Fajri mengatakan, ledang yang merupakan agenda rutinan dinas kesehatan ini sangat penting untuk mengingatkan masyarakat tentang pentingnya melakukan 3M Plus (menguras dan menyikat, menutup) tempat penampungan air.
Baca Juga: Soal Indonesia Emas 2045, Vinanda-Qowim Siapkan Program Smart Living dan Lingkungan Berkelanjutan
Plusnya adalah memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas, plus mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk) guna mencegah DBD.
“Melihat intensitas curah hujan yang mulai tinggi dan meningkatnya kasus DBD di beberapa kota/kabupaten, termasuk salah satunya di Kota Kediri, adanya ledang ini saya harap bisa menjadi media penyebaran informasi pencegahan DBD yang efektif,” ujar Fajri.
Selain ledang, sebagai bentuk pencegahan DBD di Kota Kediri, dinkes bekerja sama dengan 9 puskesmas di Kota Kediri untuk mengedukasi masyarakat tentang pencegahan DBD melalui kader jumantik dan memasang baliho informasi pencegahan DBD.
Baca Juga: ODGJ pun di Kota Kediri Kini Haru Miliki KTP-El, Begini Kisah dan Caranya Petugas Perekaman
Mengingat pentingnya peran kader jumantik ini, Fajri berpesan pada setiap puskesmas untuk mengoptimalkan kader jumantik dalam memantau jentik-jentik nyamuk di rumah-rumah warga secara berkala.
“Sampaikan kepada teman-teman kader untuk terus semangat menjalankan tugas-tugasnya. Peran para kader jumantik ini sangat penting dalam pemberantasan sarang nyamuk dan menekan kasus DBD,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Fajri mengatakan bahwa pihaknya juga sudah mengupayakan satu rumah satu jumantik untuk memaksimalkan pemantauan pencegahan perkembangbiakan jentik nyamuk dalam mencegah penularan DBD.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Lepas Keberangkatan Almarhum Gus Sunoto ke Peristirahatan Terakhir
“Melalui upaya ini kita berharap ada tidaknya jentik nyamuk dapat terpantau secara rutin, karena jentik nyamuk ini memicu berkembangbiaknya nyamuk yang tidak bisa dihilangkan dengan fogging. Maka dari itu, penting untuk dicegah perkembangbiakannya,” jelasnya.
Di kesempatan yang sama, salah satu peserta ledang dari Puskemas Campurejo Ni’mah Rahmawati Nurislami, Koordinator Promosi Kesehatan, mengatakan ledang rutinan ini sangat tepat untuk dilakukan. Menurutnya, dengan ledang ini informasi pencegahan DBD akan tersosialisasikan dengan lebih mudah di masyarakat.
“Alhamdulillah setiap lokasi ledang yang kita lakukan baik bersama dinas kesehatan atau tidak selalu berada di lokasi strategis, jadi masyarakat lebih mudah menerima informasi tersebut,” ujarnya. (uji/ns)
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Buka Sosialisasi dan Bimtek Tim Pemantau Pilkada Tahun 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News