Polres Gresik Masih Selidiki Kasus Perampokan Disertai Pembunuhan Terhadap Agen BRI Link di Dukun

Polres Gresik Masih Selidiki Kasus Perampokan Disertai Pembunuhan Terhadap Agen BRI Link di Dukun Mahfud (45), suami korban, terduduk di depan pintu belakang rumah disaksikan polisi saat olah TKP. Foto: Ist.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Polres Gresik masih melakukan penyelidikan terhadap kasus perampokan disertai pembunuhan yang terjadi di Desa Imaan, Kecamatan Dukun.

Dalam kasus itu, korban Wardatun Thoyyibah (29) ditemukan meninggal bersimbah darah dengan sejumlah luka tusuk. Korban diketahui merupakan agen BRI Link di Desa Imaan.

Kasatrekrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan saat dikonfirmasi menyampaikan pihaknya belum mengantongi identitas terduga pelaku.

"Belum pak," kata Aldhino saat dihubungi BANGSAONLINE.com, Sabtu (16/3/2024).

"Setelah mendapatkan laporan, kami langsung ke TKP dan melakukan olah TKP," katanya.

Dalam olah TKP, petugas menemukan barang bukti diduga milik pelaku berupa sarung golok di atas kasur kamar korban.

Sejauh ini, kata Aldhino, petugas masih meminta keterangan sejumlah saksi, antara lain Mahfud (45), suami korban.

Kepada petugas, Mahfud mengaku mengetahui istrinya meninggal sekira pukul 05.00 WIB.

Saat kejadian, Mahfud tidur di sofa ruang tamu. Sementara istrinya tidur di kamar bersama anaknya yang berusia 2,5 tahun. Mahfud baru terbangun ketika azan subuh.

Ia lantas bergegas membangunkan istrinya di kamar. Namun, ia mendapati pintu kamar tidurnya terkunci dari dalam.

Ia lalu mendobrak pintu kamar dan mengetahui istrinya sudah meninggal dunia dengan posisi tengkurap di bawah kasur bersimbah darah.

Sementara anak semata wayangnya usia 2,5 tahun tidur di kasur. Kondisi jendela kamar tidur korban terbuka dan pintu belakang rumah korban bekas dibuka dengan paksa sehingga kunci pintu rusak.

(Mahfud (45) suami korban memperagakan posisi dirinya tidur di ruang tamu saat kejadian. Foto: Ist.)

Saat olah TKP, polisi juga mengajak Mahfud untuk melihat kondisi pintu belakang rumah korban.

"Korban kehilangan uang sebesar Rp150 juta dan 1 buah handphone," terang kasatreskrim. (hud/rev)