TUBAN, BANGSAONLINE.com - Peristiwa gempa bumi terjadi di Kabupaten Tuban dengan titik gempa sekitar 126 kilometer Timur Laut Tuban, Jawa Timur, Jum'at (22/3/2024), pukul 11.22 WIB.
Gempa tersebut dirasakan hampir di seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur hingga Jawa Tengah.
Baca Juga: Rektor IIKNU Tuban Pastikan Kesiapan Lulusan Profesi Bidan dan Ners
BMKG Tuban memastikan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami.
Menurut BMKG Tuban, gempa pertama tercatat berkekuatan 6.0 SR dengan kedalaman 10 kilometer dengan kordinat 5.74 LS dan 112.32 BT. Tercatat ada 21 kali gempa dengan rincian 1 gempa utama dan 20 gempa susulan.
"Ada tiga gempa yang terasa oleh masyarakat, yaitu pada gempa utama berkekuatan 6.0 SR dan gempa susulan ke-6 yang berkekuatan 5.3 SR. Lalu, gempa yang terbaru pukul 15.52 WIB dengan kekuatan 6.5 SR. Sedangkan, yang lain tak dirasakan masyarakat," kata Kepala BMKG Tuban, Zem Irianto Padama ketika dikonfirmasi melalui ponselnya.
Baca Juga: Warga Enggan Dievakuasi, Dandim Tuban Siagakan Prajurit TNI Bantu Warga Terdampak Banjir
Zem mengatakan gempa tersebut sempat membuat warga Kabupaten Tuban berhamburan keluar, baik yang berada di dalam gedung maupun dalam rumah.
Tercatat hampir 20 kecamatan di Kabupaten Tuban merasakan adanya getaran gempa. Bahkan, berdasarkan laporan BPBD ada beberapa bangunan yang terdampak akibat gempa tersebut.
Baca Juga: Hakim PN Tuban Vonis Penebang Kayu Jati Milik Perhutani 10 Bulan dan Denda Rp500 Juta
"Hasil sementara koordinasi dengan BPBD Tuban memang ada bangunan yang rusak akibat gempa tersebut," imbuhnya.
Zem memaparkan, beberapa bangunan yang terdampak gempa ialah rumah roboh di Desa Glagahsari, Kecamatan Soko. Kemudian, bangunan tua bekas balai desa lama Desa Dagangan, Kecamatan Parengan, dan rumah tua yang sudah lapuk di Desa Sidokumpul, Kecamatan Bangilan.
Tak hanya itu, kerusakan juga terjadi di rumah Dartuk, warga Desa Ngadirejo, Kecamatan Rengel, yang dinding dan keramiknya mengalami rontok.
Baca Juga: Dua Hari, Dua Pohon Tumbang, Masyarakat Tuban Diminta Waspada
"Laporan juga kami dapatkan dari RSNU Tuban. Guna mencegah dampak yang lebih signifikan, para manajemen mengevakuasi seluruh pasien rawat inap dan pasien rawat jalan ke titik kumpul. Setelah koordinasi dengan kami (BMKG) dan pengecekan struktur bangunan, tidak ada kerusakan yang signifikan di struktur bangunan. Sehingga direkomendasikan untuk dikembalikan ke ruangan perawatan," bebernya.
Sementara itu, Direktur RSNU Tuban, Didik Suharsoyo membenarkan para pasien sudah kembali ke ruangan setelah mendapatkan pendampingan dari BNPB.
Baca Juga: Puluhan Nasabah Laporkan Pimpinan dan Pengurus Koperasi BMT BUS Tuban
"Jika sudah dinyatakan aman oleh BNPB maka dilanjutkan cek keamanan gedung dan fasilitas. Jika aman, baru mobilisasi pasien kembali, Mas," katanya.
"Setelah ada kejadian gempa, kami langsung koordinasi dengan BPBD dan petugas langsung meluncur ke RSNU untuk mengecek gedung dan melalukan pendampingan," ucap dr Didik. (wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News