SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Polsek Sukolilo menggelar razia dan beberapa pemeriksaan di beberapa tempat yang berpotensi menyediakan tempat prostitusi, perjudian dan minuman keras. Salah satunya, di Hotel Ready Room, Jalan Nginden Semolo, Surabaya, Sabtu (30/3/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.
Selama Operasi Pekat Semeru 2024 tersebut, polisi mengamankan 10 pasangan bukan suami istri yang sedang menginap di hotel tersebut.
Baca Juga: Satu Dari Dua Pelaku Curanmor di 6 TKP Dilumpuhkan Polsek Sukolilo Surabaya
“Jadi dalam pemeriksaan identitas para penghuni hotel adalah dalam Rangka giat Operasi Penyakit Masyarakat Semeru Polda Jatim 2024,” kata Kapolsek Sukolilo Kompol I Made Patera Negara, Minggu (31/3/2024).
Made menyebut, 10 pasangan yang berada di kamar itu, memiliki identitas yang alamatnya tidak sama.
“Jadi dari 10 kamar tiap kamar ada 1 pasangan dan identitas KTP status lajang dan alamat keduanya tidak sama alias bukan suami istri. Sehingga dari 10 pasangan kita bawa ke Polsek untuk menjalani pemeriksaan,” katanya.
Baca Juga: Ketahuan Dorong Motor Curian dan Hendak Kabur, Dua Maling di Surabaya Dihadiahi Timah Panas Polisi
Ia mengatakan, 10 pasangan bukan suami istri tersebut digelandang ke Polsek Sukolilo, untuk mengisi pernyataan agar tidak mengulangi perbuatan tersebut apalagi disaat bulan Ramadhan.
Dari hasil operasi tersebut, mayoritas pasangan bukan suami istri tersebut masih berstatus pelajar dan mahasiswa.
Sebelumnya, Hotel Ready Room pernah tersangkut peristiwa kriminal yang digunakan aksi pencabulan. Aksi tersebut pernah ditangani oleh Unit PPA Polrestabes Surabaya, yaitu pelatih Paskibraka yang telah melakukan pemerkosaan terhadap murid didiknya.
Baca Juga: Kampung Semolowaru Selatan Diserang, 2 Rumah Rusak dan 2 Warga Terluka
Secara terpisah, BANGSAONLINE.com telah menghubungi salah satu manager Hotel Ready Room Surabaya, Noval.
Selama wawancara, Noval memprotes sikap polisi yang melakukan pemeriksaan yang dilakukan di hotelnya.
“Hotel yang saya kelola mempunyai izin kenapa dirazia, sedangkan warung warung pada bulan Ramadhan dan buka kok tidak dirazia,” ujar Noval.
Baca Juga: Main Hp, Mahasiswi ITS Jadi Korban Jambret di Tepi Jalan Arief Rahman Hakim Keputih
Kendati demikian, saat dikonfirmasi lebih lanjut terkait perizinan yang dimiliki, Noval memilih bungkam. (rus/rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News