PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Puluhan warga menggelar unjuk rasa di depan Kantor ULP PLN Pamekasan, Kamis (18/4/2024). Kedatangan mereka untuk mengeluhkan kerusakan travo nomor 111 yang sudah 3 bulan mengalami kerusakan, namun tak kunjung diperbaiki.
Dampak kerusakan tersebut, voltase listrik di Desa Larangan Badung naik-turun. Akibatnya, alat elektronik milik warga banyak yang rusak. Seperti laptop, AC, televisi, kulkas, dan lainnya. Bahkan, internet juga sering mengalami gangguan.
Baca Juga: Kades Somalang Minta Polres Pamekasan Tindak Tegas Pelaku Judi Sabung Ayam di Desanya
Koordinator Demonstran, Abd. Rahem, mengatakan hal itu disebabkan turunnya voltase listrik di Desa Larangan Badung hingga sampai menyentuh hanya 78 volt. Menurutnya, hal itu sangat merugikan aktivitas warga.
"Kami bersama masyarakat Desa Larangan Bandung benar-benar marah. Kejadian seperti ini sering terulang dan kami anggap pihak PLN lemot menangani keluhan masyarakat," cetusnya.
Sebelumnya, warga Desa Larangan Badung telah melaporkan gangguan listrik ini melalui online dan datang langsung ke Kantor ULP PLN Pamekasan. Namun, tidak ada tanggapan apapun dari PLN.
Baca Juga: Tim SFQR Lanal Batuporon Gagalkan Pengiriman Puluhan Karton Rokok Ilegal dari Pamekasan
"Sehingga kami perlu turun jalan untuk dapat prioritas pelayanan. Terima kasih kepada perwakilan manajemen ULP PLN Pamekasan yang tadi menyampaikan sanggup hari ini akan melakukan eksekusi untuk memperbaiki travo nomor 111," katanya saat demo di depan kantor ULP PLN Pamekasan. Kamis (18/4/2024).
Sementara Manajer ULP PLN Pamekasan, Agung Setiobudi, mengatakan sudah menerima dan menampung keluhan masyarakat yang demo ke kantornya.
"Tindakan perbaikan-perbaikan itu memang tidak bisa instan, tetapi harus ada langkah berjenjang sesuai perencanaan, termasuk drop tegangan," tuturnya.
Baca Juga: Hj Siti Chodijah Akan Dimakamkan Sore ini Setelah Kedatangan Mahfud MD di Pamekasan
Ia juga menjelaskan, sudah berupaya untuk memperbaiki drop tegangan listrik di Desa Larangan Badung tersebut, dalam hal ini dengan melakukan perbaikan untuk manajemen beban.
"Kami mengelola beban yang mana ada pemakaian yang mencapai puncak karena ada satu jalur yang menjadikan drop tegangan, jadi kita lakukan manajemen beban, itu sudah kita lakukan," ujarnya. (dim/rev)
Baca Juga: Ibunda Mahfud MD Wafat di Pamekasan, Tinggalkan 6 Anak, 30 Cucu dan 50 Cicit
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News