Pembangunan Jembatan Jongbiru Kediri Diperkirakan Meleset dari Target Penyelesaian

Pembangunan Jembatan Jongbiru Kediri Diperkirakan Meleset dari Target Penyelesaian Pembangunan jembatan Jongbiru Kediri yang terus dikebut. (Foto: Muji Harjita/BANGSAONLINE)

KEDIRI,BANGSAONLINE.com - Pembangunan jembatan jongbiru di atas sungai Brantas diperkirakan penyelesaiannya meleset dari target.

Sebelumnya jembatan yang akan menghubungkan Kabupaten sisi timur dan Kota sisi barat itu diprediksi rampung pada Mei 2024.

Dari pantauan BANGSAONLINE.com, terlihat rangka jembatan yang sudah terpasang baru sekitar 50-60 persen. 

Selain itu, satu pondasi jembatan, terlihat masih dalam proses pembangunan. Namun begitu para pekerja nampak terus bekerja guna mengejar target.

Seperti diketahui, target penyelesaian pembangunan disampaikan oleh Pemprov Jatim melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga.

Groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan jembatan Jongbiru sendiri telah dilakukan oleh Bupati Himawan Pramana, pada tanggal 23 November 2023 lalu.

Waktu itu, Mas Dhito, sapaan putra Menseskab Pramono Anung tersebut, mengatakan bahwa jembatan dengan panjang 133 meter ini merupakan konektivitas penyangga menuju akses bandara.

Selama kurang lebih 6 tahun, jembatan yang sebelumnya juga digunakan oleh PG Mrican untuk jalan lori pengangkut tebu itu terputus. 

Masyarakat yang hendak lewat dari arah timur atau barat harus berputar menuju Jembatan Semampir.

Dhito berharap ketika tol dan bandara beroperasi, jembatan itu dapat mempercepat akses masyarakat. Sehingga bisa memangkas jalan mobilitas dan menunjang distribusi ekonomi.

"Saya berharap proses pembangunan eks Jembatan Mrican ini bisa tepat waktu, tepat mutu, dan tepat sasaran sesuai dengan target dan rencana yang telah ditentukan," ucapnya.

Bu Sri, salah satu warga Jongbiru, mengatakan bahwa proyek pembangunan jembatan Jongbiru ini memang ditargetkan selesai pada bulan Mei 2024 ini. 

"Tapi, target itu kayaknya tidak bisa dipenuhi, mengingat saat ini lagi musim hujan,"kata Bus Sri, Senin (22/4/2024).

Sedangkan, Rohmat, warga yang lain, menambahkan bahwa pada bulan Mei 2024 ini, dipastikan belum selesai. Bisa saja proses pembangunan terkendala oleh musim hujan dan Sungai Brantas sewaktu-waktu juga bisa meluap.

"Saya dengar targetnya diundur sampai bulan Agustus 2024. Pokoknya tahun ini harus selesai, begitu informasi yang saya peroleh dari pekerja proyek," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Irwan Chandra Wahyu Purnama menyampaikan, progres pembangunan saat ini mencapai kurang lebih 75 persen.

"Pembangunan untuk menunjang akses menuju saat ini terus dikebut. Pemerintah Kabupaten memastikan pengerjaan jembatan selesai pada pertengahan tahun 2024,"ucap Irwan.

Menurutnya, pembangunan kembali yang putus sejak 2017 itu diharapkan dapat mengurai kemacetan sekaligus mendukung lalu lintas kendaraan menuju bandara.

“Progres pembangunan kurang lebih 75 persen. Selesainya kisaran pertengahan Juni 2024,”imbuhnya.

Menurut Irwan, prosentase tersebut menyusul pengerjaan jembatan yang menelan anggaran senilai Rp25 miliar saat ini telah memasuki tahap pemasangan rangkaian kontruksi rangka baja jembatan.

Kendati dalam proses pembangunan jembatan mengalami keterlambatan, Irwan menyebut hal itu terjadi lantaran faktor cuaca yang tak menentu. 

Curah hujan yang masih tinggi mengharuskan pekerja lebih berhati-hati dalam pemasangan rangka baja.

“Faktor cuaca pengerjaannya menjadi melambat. Di sisi barat (Jabon) itu posisi banjir, debit air sungai naik, jadi pekerja harus berhati-hati,” terangnya.

Pelaksana dan Pengawas Lapangan Pembangunan Anugerah Dwi Pamungkas menambahkan, pihaknya saat ini fokus dalam pengurasan air pondasi pier 2 untuk kemudian dilanjutkan dengan kontruksi rangka baja dan pemasangan rangkaian kontruksi rangka baja jembatan.

Adapun faktor yang menghambat kelancaran dalam proses pengurasan air pier 2 yaitu intensitas hujan yang tinggi. 

Mengingat tiang penyangga jembatan itu berada di tengah-tengah sungai sehingga cukup menghambat pekerjaan apabila debit air Sungai Brantas meningkat.

“Kita fokus ke pemasangan pier 2 karena kesulitan pengurasan air untuk mensterilkan,” tambahnya.

Terlepas dari hambatan yang dihadapi, Pamungkas menegaskan seluruh rekanan proyek terus berupaya untuk mengebut pembangunan jembatan agar bisa selesai sesuai yang ditargetkan.

Hal ini terlihat para rekanan yang tengah mengerjakan akses jalan di bagian Jabon, sembari menunggu debit air sungai stabil. (uji/van)

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO