BANDUNG, BANGSAONLINE.com - Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, menghadiri rapat koordinasi nasional (Rakornas) penanggulangan pencana (PB) tahun ini di Bandung, Rabu (24/4/2024).
Kegiatan yang dibuka oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin itu dihadiri 2 ribu peserta yang mencakup Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dari 24 provinsi, kementerian/lembaga, kepala daerah, TNI/Polri, Basarnas, profesional, pakar, dan segenap organisasi bidang kebencanaan.
Baca Juga: Target Vaksin PMK Capai 95 Persen di Jawa Timur
Dalam agenda tersebut dibahas 5 tema penting, yakni kebijakan dan strategi, pra-bencana, kedaruratan dan logistik, pascabencana, dan tata kelola penanggulangan bencana. Usai acara, Adhy mengatakan Pemprov Jatim sejauh ini telah menaruh perhatian khusus pada penanggulanan bencana.
Dari sisi kebijakan, pihaknya memasukkan indeks risiko bencana sebagai indeks kinerja utama gubernur dan wakil gubernur. Bahkan, Indeks Risiko Bencana Jawa Timur tercatat terus menurun setiap tahunnya dalam waktu 5 tahun terakhir, pada 2023 di angka 101,65, turun sebesar 7,04 poin dari 2022 yakni sebesar 108,69.
“Penurunan Indeks Risiko Bencana dari tahun ke tahun menandakan bahwa Pemprov Jatim semakin serius dalam menanggulangi bencana,” kata Adhy.
Baca Juga: Gandeng ITS, Pemprov Jatim Pantau Pola Tanah Gerak di Purwodadi Pasuruan
Tak hanya itu, Pemprov Jatim juga telah menerbitkan 2 surat keputusan gubernur diantaranya adalah SK Gubernur Jatim No.188/741/KPTS/013/2023 tentang klaster logistik penanggulangan bencana provinsi Jatim dan berikutnya adalah SK Gubernur Jatim No.188/670/KPTS/013/2023 tentang tim reaksi cepat penanggulangan bencana provinsi Jatim.
"Kedua surat keputusan itu merupakan komitmen pemerintah dalam memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat khususnya dalam penanggulangan bencana yang ada di Jatim," urai Adhy.
Baca Juga: Kuatkan Sinergi Pembangunan, Pemprov Jatim dan DKI Jakarta Tandatangani Adendum Kesepakatan Bersama
Dikatakan, pihaknya juga melibatkan dan menjadikan seluruh Jabatan Piminan Tinggi (JPT) Pratama di lingkungan Pemprov Jatim sebagai sahabat Taruna Siaga Bencana (Tagana) melalui pelatihan Disaster Leadership Academy (DiLA)
"Karena kita ingin seluruh pimpinan Pratama bisa menjadi role model dalam penanganan bencana. Karena kalau pemimpin tidak punya sense of crisis, tidak punya kepedulian, empati maka akan susah dalam menangani suatu bencana," tuturnya.
Di akhir, Adhy juga mengajak seluruh elemen untuk terus meningkatkan inovasi dan teknologi dalam melakukan penanggulangan bencana. Hal tersebut sejalan dengan arahan dari Wakil Presiden Ma'aruf Amin dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan memanfaatkan teknologi dalam mitigasi bencana.
Baca Juga: Kadin Sidoarjo Beri Bantuan Korban Banjir di Tanggulangin
"Mari kita laksanakan amanat dari pak wapres dalam meningkatkan penggunaan teknologi untuk pengurangan resiko bencana," ajaknya.
Senada dengan itu, Wapres Ma'aruf menyampaikan, penurunan resiko bencana harus dijadikan sebagai indikator kinerja kepala daerah.
"Dibutuhkan komitmen seluruh pemangku kepentingan baik pusat maupun daerah untuk melindungi masyarakat dari resiko bencana," katanya.
Baca Juga: Jawa Timur Darurat PMK
Ia juga berpesan agar dalam penanganan bencana harus dilakukan secara serentak, cepat, aman dan akurat. Sinergitas antar instansi dan elemen masyarakat juga dibutuhkan.
Pemanfaatan teknologi dan kecerdasan buatan, juga harus dimanfaatkan dalam pencegahan resiko bencana karena dinilai akurat dan valid dalam pemetaan dan pendeteksian dini.
Baca Juga: Jaga Kelestarian Cagar Budaya, BPBD Kota Kediri Bersihkan Sampah di Bawah Jembatan Lama
Turut hadir dalam acara ini, sejumlah Bupati/Walikota dan Pj. Kepala Daerah di Jatim, Kalaksa BPBD Prov. Jatim dan Kalaksa BPBD Kabupaten/Kota se-Jatim. (dev/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News