TEHERAN, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Iran yg berideologi Syiah, Rabu (5/08) menghancurkan satu-satunya masjid Ahlus Sunnah di Teheran Iran. Penghancuran ini dilakukan oleh pasukan keamanan sejak pagi hari.
Dilaporkan Al-Arabiya, dilansir dari situs Sunni Online, sumber-sumber setempat menuturkan pasukan keamanan menyerbu masjid Ahlus Sunnah satu-satunya di daerah Bunk, Teheran. Pasukan keamanan juga menggeledah rumah imam masjid, Maula Ubaidillah Musa Zadah.
Baca Juga: Sebut Denny Siregar Tokoh Syiah, Ustad Adi Ungkap Pertemuan 300 Yayasan Syiah di Gereja Malang
Mereka membongkar masjid Ahlus Sunnah itu rata dengan tanah. Terkait penghancuran ini, ketua perkumpulan Ahlus Sunnah di kota Zahadan, ibukota Bulichtan, Iran, Maula Abdul Hamid Ismail, melayangkan surat protes kepada pemimpin tertinggi Syiah dunia, Ayatullah Ali Khamenei. Surat itu juga memprotes pelarangan Ahlus Sunnah memiliki masjid sendiri di ibukota Teheran dan kota-kota lain. Dikatakan, penghancuran masjid itu akan membuka jalan musuh-musuh Islam menyeru tindakan anarkis serta kekerasan. Di mana, saat ini kita perlu menenangkan umat di tengah aksi ektremisme dan “takfiri” serta perpecahan Islam di banyak wilayah.
Perlu diketahui, satu-satunya masjid Sunni di Teheran itu beberapa bulan sebelumnya ditutup oleh pasukan keamanan. Beberapa waktu berselang, masjid itu dibolehkan dibuka kembali namun tidak boleh digunakan salat jumat dan salat id.
Pemerintah Iran sejak beberapa tahun terakhir melarang pendirian masjid yang digunakan untuk Ahlus Sunnah. Di Teheran, warga Sunni menggunakan satu-satunya masjid tersebut. Kini, masjid itu telah dihancurkan sehingga mereka tidak lagi memiliki tempat untuk shalat berjamaah secara terang-terangan.
Baca Juga: Ngaku Kiai Lasem, Nuduh Gus Dur Syiah, Ini Jawaban Penulis Ensiklopedi Gus Dur
Sebelumnya, Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof Dr Ali Musthafa Ya’qub mengungkapkan bahwa bagi kelompok sunni, memang Syiah lebih berbahaya daripada komunis. ''Bagi saya paham syi'ah itu lebih berbahaya daripada paham komunis, ini kalau dilihat dari perspektif ajaran dan dampak yang ditimbulkan di tengah masyarakat,'' ujar ulama jebolan King Saud University Saudi Arabia yang dikenal sebagai ahli hadits ini.
Ia lantas menunjukkan sejumlah fakta tentang bahaya Syiah di beberapa negara di banding komunis, terutama di Iran dan Rusia (dulu Uni soviet). ''Di Iran, masjid–masjid kaum Ahlussunnah wal Jama'ah sudah dimusnahkan semua, dan bahkan imam-imam dan tokoh-tokoh sunni sudah dibantai semua. Bandingkan dengan Rusia, masjid-masjid Sunni dan imam-imam serta tokoh-tokoh sunni alhamdulillah masih dilindungi oleh negara Rusia,'' paparnya. (Baca juga: syiah" target="_blank">Rais Syuriah PWNU NTT: Said Aqil Masih Aswaja atau Syiah?)
Berdasarkan fakta itulah, maka Kiai Musthofa Ya’qub memohon kepada jajaran NU agar menyelamatkan NU dan warganya dari masuknya ajaran Syi'ah dan Islam liberal ke dalam tubuh NU. Ia mendesak jajaran NU agar jangan menjadikan orang-orang Syi’ah dan Islam liberal sebagai pengurus NU. (Baca juga: syiah-di-iran" target="_blank">KH Cholil Nafis: Said Aqil Kerjasama dengan Kampus Syiah di Iran) (Hunef Ibrahim/Al-Arabiya/kiblat.net/berbagai sumber lainnya).
Baca Juga: Syiah Salat Cuma Tiga Waktu, Hizbut Tahrir bolehkan Cium Cewek Bukan Muhrim, Ini Alasannya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News