Peredaran Uang Palsu Resahkan Pedagang di Bangkalan

Peredaran Uang Palsu Resahkan Pedagang di Bangkalan Salah satu uang palsu di Bangkalan.

BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Uang palsu berbagai pecahan mulai beredar di pasar tradisional. Sebanyak 4 pedagang di Pasar Bancaran sudah menjadi korban penerima uang palsu, di mana sebelumnya hal serupa terjadi di Pasar Jaddih dan Pasar Socah.

Bahriyah, salah satu korban yang merupakan pedagang sayur di Pasar Bancaran, mengaku mendapatkan uang palsu senilai Rp100 ribu dari pelaku.

Baca Juga: Tak Cukup Bukti, Bawaslu Bangkalan Hentikan Kasus Dugaan Pelanggaran Tindak Pidana Pemilu

Peristiwa itu tidak hanya terjadi sekali saja. Ia sebelumnya pernah menerima uang palsu pecahan Rp10 ribu dan Rp20 ribu.

"Kalau yang Rp100 ribu ini baru kemarin, Kamis (25/4/2024). Yang dulu-dulu itu dengan jumlah yang tidak besar, tapi pas ketahuan saat hasil jualan mau dihitung," ujarnya saat dikonfirmasi, Jumat (26/4/2024).

Karena tidak ingin uang palsu itu beredar kembali, ia kemudian membakarnya. "Jumlahnya lumayan besar, tapi kalau tidak dibakar takutnya disalahgunakan, nanti dikira saya yang mengedarkan," katanya.

Baca Juga: Pj Bupati Bangkalan, Kadispora dan EO Ramai-Ramai Minta Maaf Atas Insiden Pembukaan POPDA Jatim

Sementara itu, Kabid Pengelola Pasar Dinas Perdagangan (Disdag) , Dhenis Pribadi, mengatakan bahwa peredaran uang palsu berawal dari pasar di daerah selatan, yakni di Pasar Socah dan Jaddih. Namun, kembali beredar ke daerah utara yakni di Pasar Bancaran.

"Sebelumnya, kami sudah mengantisipasi di seluruh pasar di daerah selatan dengan memberikan imbauan terkait uang palsu, sejak beredarnya kabar di Pasar Socah dan Jaddih ada uang palsu. Tapi kalau sudah berpindah ke utara, kami akan mengimbau ke seluruh pasar yang ada di utara," paparnya.

Bahkan, lanjut Dhenis, pihaknya akan memberikan imbauan terkait peredaran uang palsu ke seluruh pasar yang ada di . Dengan demikian, peredarannya tidak semakin meluas dan merajalela.

Baca Juga: Panitia Larang Puluhan Wartawan Masuk ke Acara Pembukaan POPDA dan PAPERDA di Bangkalan

"Karena biasanya yang menjadi korban uang palsu ini pedagang yang berusia renta. Kami juga susah menganalisa pelakunya, tapi kami akan terus melakukan antisipasi ke pasar-pasar agar peredaran ini tidak semakin meluas," pungkasnya. (mil/uzi/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Semakin Ketat, Penyekatan Jembatan Suramadu Dilakukan di Dua Sisi ':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO