SURAB AYA, BANGSAONLINE.com – Wartawan senior Arif Afandi mendapat penghargaan sebagai Tokoh Pers Jatim dari Persatuan Watawan Indonesia (PWI) Jawa Timur.
Ia berterimakasih kepada Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim dan semua jajarannya. Tapi bagi Arif Afandi penghargaan tertinggi jika dilirik dan dibaca banyak orang.
Baca Juga: Polda Jatim Gelar Sarasehan Media Jelang Pilkada 2024
“Bagi saya penghargaan terhadap seorang jurnalis paling tinggi adalah ketika tulisan kita dilirik dan dibaca pembaca,” kata Arif Afandi.
“Tidak ada artinya kerja profesional kita, kalau karya kita tidak dibaca orang. Musro, bahasa Jawa-nya,” tambah mantan walikota Surabaya itu.
Arif Afandi bercerita, beberapa tahun lalu, dalam acara Hari Pers Nasional (HPN)di Surabaya, wartawan kondang, Dahlan Iskan, yang mendapat penghargaan sebagai Tokoh Pers Jatim sempat protes ke Ketua PWI Jatim. Pasalnya, ada seorang wartawan yang sejatinya tak layak mendapat penghargaan tapi diberi penghargaan. Sementara Arif Afandi justru tak mendapat penghargaan.
Baca Juga: HUT Pertama, SMSI Surabaya Gelar Talkshow
“Arif kok nggak dapat penghargaan. Mestinya dia layak,” protes Dahlan Iskan ke Ketua PWI saat itu.
Arif merasa bahwa penghargaan dari PWI Jatim untuk dirinya soal waktu saja.
“Tiba-tiba dua minggu lalu saya dihubungi Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim menyampaikan undangan acara HPN Jatim di Jember,” kata Arif Afandi sembari mengatakan bahwa Lutfil Hakim menyatakan harus hadir.
Baca Juga: Tingkatkan SDM Wartawan, PWI Lamongan Gelar OKK
Ternyata ia diberi penghargaan sebagai Tokoh Pers Jatim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News