
JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Unit Reserse Kriminal Polsek Peterongan berhasil mengamankan tiga pemuda yang diduga mengedarkan sabu-sabu dan pil koplo, pada Minggu (12/05/24) kemarin.
Tiga pemuda tersebut yakni, ASS seorang wiraswasta dan MR berprofesi sebagai operator sound system, keduanya asal Desa Bandung, Kecamatan Jogoroto. Serta R, asal Desa Pundong, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.
Baca Juga: Kenduren Duren Wonosalam 2025 Berlangsung Meriah, Wabup Jombang: Bentuk Rasa Syukur
Kapolsek Peterongan, AKP Dian Anang, mengatakan penangkapan ketiga pemuda itu berawal dari pengembangan terhadap saksi AR yang kedapatan membawa pil koplo saat berada di warung bawah Flyover Peterongan, Jombang, sekira pukul 18:00 WIB.
"Hasil penyelidikan AR, diketahui pil koplo tersebut didapat dari tersangka (ASS). Dari situ kita langsung lakukan pengeledahan di rumah kos ASS dan menemukan barang bukti sabu-sabu," ucapnya.
Saat dilakukan penggeledahan di kamar kos ASS, petugas mendapati tersangka MR. "Dikamar kos ada MR, kita geledah juga dan ternyata di dalam tasnya ada sabu juga," ungkap Anang.
Baca Juga: Polisi Ungkap Pelaku Mutilasi di Jombang
Barang bukti yang berhasil diamankan dari kedua tersangka yakni 5 klip plastik berisi pil koplo dengan total 209 butir, 14 klip plastik berisi sabu dengan total 8,22 gram, 1 timbangan digital, 2 ponsel, serta uang tunai Rp200.000.
Sementara, dari penangkapan keduanya, Polisi kemudian melakukan pengembangan dan berhasil mengamankan tersangka R saat berada di rumahnya.
"Dari tangan R, polisi berhasil mengamankan barang bukti sabu seberat 0,4 gram yang terbungkus plastik klip, serta satu buah ponsel," terangnya.
Baca Juga: Identitas Mayat Tanpa Kepala di Jombang Temui Titik Terang
Dari hasil penyidikan, barang haram tersebut ia dapatkan dari seseorang yang tidak dikenal dengan menggunakan sistem ranjau.
"Jadi tersangka memperoleh barang itu lewat aplikasi WhatsApp. Mereka tidak pernah ketemu dan nomer kontaknya selalu gonta-ganti," pungkas Anang.
Atas perbuatannya, ketiga tersangka dijerat dengan pasal 114 ayat 1 atau pasal 112 ayat 1 UU RI nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika dan pasal 435 Undang-Undang nomor 17 tahun 2023 tentang kesehatan. (aan/rev)
Baca Juga: Aliansi Disabilitas Jombang Tuntut Perhatian dari Pemerintah Baru
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News