BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - AJI Bojonegoro mengingatkan agar jurnalis dan media massa menjaga independesi, terutama dalam meliput soal isu-isu politik menjelang pelaksanaan Pilkada 2024.
Ketua AJI Bojonegoro, Dedi Mahdi, mengatakan bahwa jurnalis dan media yang yang memproduksi informasi atau produk jurnalistik, serta menyebarluaskan kepada masyarakat yang seharusnya bersikap independen, atau tidak memihak kepada salah satu kontestan tertentu.
Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Didampingi Ketua KPU RI Tinjau Kesiapan Pilkada 2024 di Pamekasan
"Jangan sampai jurnalis dan media menjadi corong kepentingan politik tertentu, dengan menyampaikan informasi yang tidak tepat kepada masyarakat," ujarnya, Rabu (22/5/2024).
Ia menambahkan, jika momen Pilkada ini memang dimanfaatkan oleh media massa untuk mendongkrak pendapatan melalui iklan politik, terutama media lokal, namun menurutnya itu hal yang wajar, tapi jangan sampai kemudian 'endors' politik itu mengebiri independensi media.
"Kelompok politik pemasang iklan itu, jangan sampai mendikte media agar membuat berita tertentu, dengan tujuan menjerumuskan calon lain, untuk membentuk persepsi masyarakat sesuai yang diinginkan. Parahnya ini sudah terjadi di Bojonegoro," paparnya.
Baca Juga: Kunjungi BPBD Jatim, Ning Lia Monitoring Potensi Bencana Hidrometeorologi Jelang Pilkada 2024
Menurut dia, sikap tidak memihak kepada kontestan pemilu juga diatur oleh kode etik jurnalistik, baik di Dewan Pers maupun masing-masing organisasi profesi jurnalis, serta organisasi media massa. Sebelumnya, Dewan Pers juga mengeluarkan surat edaran terkait gelaran Pemilu 2024, yang mengingatkan akan pentingnya independensi dan kemerdekaan pers, demi terwujudnya pemilu yang berkualitas dan bermartabat. (nur/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News