TUBAN, BANGSAONLINE.com - Lembaga Pendidikan (LP) swasta mulai MI, MTs, MA, SMA dan SMK se-Kecamatan Jenu, Tuban yang identik dan berlatarbelakang Nahdlatul Ulama (NU) terpaksa harus menggelar Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN) sendiri.
Hal itu terjadi, lantaran para guru yang mengajar di sekolah atau madrasah tersebut tidak pernah diajak koordinasi maupun dimasukkan kepanitian dalam kegiatan PHBN di Kecamatan Jenu.
Baca Juga: Dispendik Tuban Gelar Student Festival Week 2024
Wasta’in, guru MI Miftahul Huda Desa Rawasan, Kecamatan Jenu, Tuban ketika dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, Kamis (13/8) menyatakan, kecewa dengan pihak kecamatan, khususnya UPTD pendidikan selaku pemegang penuh kepanitian PHBN di lingkup pendidikan. Sebab, UPTD dinilai arogan dan tidak mau berbaur dengan sekolah maupun madrasah yang berlatarbelakang NU.
Terbukti, setiap acara PHBN atau kegiatan agustusan, para guru yang bernaung di LP swasta tidak pernah dilibatkan. Tidak hanya itu, Miftahul juga mengungkapkan jika sikap arogansi yang dilakukan pihak kecamatan dan UPTD tidak terjadi pada tahun ini saja. Melainkan, pada tahun sebelumnya juga terjadi serupa.
Hal ini akhirnya membuat para guru di LP swasta terpaksa menggelar kegiatan PHBN sendiri. “Kami tidak ikut dikegiatannya UPTD maupun kecamatan, sebab kami sering dikecewakan, kesabaran saya juga habis,” keluhnya.
Baca Juga: Di SMA Award 2024, Pj Gubernur Jatim Minta Konsisten Berprestasi Tingkat Nasional dan Internasional
Di sisi lain, Ketua MWC LP Maarif Kecamatan Jenu, Tuban, Basith juga berpendapat serupa dengan guru lain. Memang tahun ini kepala dan guru swasta yang berada di Kecamatan Jenu telah sepakat akan menggelar kegiatan PHBN sendiri. "Kondisi ini terjadi bukannya tidak menunjukkan kedewasaan. Akan tetapi, memberi pelajaran moral kepada pihak camat (Kasmoeri) dan UPTD pendidikan di Kecamatan Jenu," ujar Basith.
“Ini bukan masalah membuat kegiatan tandingan, tetapi kami akan menujukkan bahwa kami bisa membuat kegiatan serupa,” imbuhnya.
Ditambahkan Basith, dengan menggelar kegiatan PHBN sendiri bukan berarti LP swasta di bawah naungan NU ingin menyaingi kecamatan. Namun, ingin menunjukkan bahwa MI, MTs, MA, SMA dan SMK swasta di naungan NU pun bisa menggelar kegiatan PHBN.
Baca Juga: Tingkatkan Literasi, SMKN 1 Tuban Launching Buku Karya Guru Melalui Program "Sagu Sabu"
Mengenai permasalahan ini, Camat Jenu, Kasmoeri ketika dikonfirmasi belum memberikan tanggapan. Ketika dihubungi melalui selulernya oleh wartawan media ini tidak diangkat. Sedangkan, saat dikirim pesan singkat (SMS) juga tidak dibalas. (wan/rvl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News