TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten Trenggalek menggelar upacara Hari Lahir Pancasila 1 Juni di Pendopo Kabupaten.
Bupati Trenggalek Moch Nur Arifin yang sekaligus inspektur upacara dalam pidatonya membacakan teks pidato yang pernah disampaikan Bung Karno.
Baca Juga: Ketua DPRD Trenggalek Sebut RAPBD 2025 Disahkan Jadi Perda
Usai membacakan pidato Bung Karno, Bupati Arifin selanjutnya mengajak masyarakat untuk saling bertenggang rasa, toleransi, menghargai perbedaan dan menghargai satu sama lain seperti halnya prinsip berbangsa yang pernah disampaikan sang proklamator.
"Tadi kita membacakan kembali pidato Bung Karno 1 Juni. Beberapa cuplikan, salah satunya yang mengingatkan kita sebagai sebuah bangsa itu bahwa ada satunya persamaan nasib," kata Bupati Arifin, Sabtu (1/6/2024).
Lebih lanjut Bupati Arifin mengatakan nasional tidak hanya persatuan atau kesamaan nasib, tetapi juga bersatunya manusia-manusia yang didalamnya dengan tanah airnya, dengan bumi yang dipijaknya.
Baca Juga: Ketua DPRD Trenggalek Sebut Anggaran Pembangunan Jalan 2025 Bertambah dari 80 Jadi 90 Miliar
"Jadi, semoga di Trenggalek kita bisa saling bertenggang rasa, bertoleransi, menghargai perbedaan, menghargai satu sama lain sehingga kita bisa hidup nyaman damai di Indonesia tercinta ini," ucapnya.
Bung Karno, kata Arifin, telah menyampaikan 4 prinsip dasar negara yakni:
1. Kebangsaan Indonesia
Baca Juga: Komisi III DPRD Trenggalek Bersama Dinas PKPLH dan PUPR Bahas RKA 2025
2. Internasionalisme atau perikemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial.
Baca Juga: Pjs Bupati Trenggalek Tinjau Gudang Bulog
Prinsip yang kelima hendaknya menyusun Indonesia merdeka dengan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Prinsip Ketuhanan bukan saja bangsa Indonesia bertuhan, tetapi masing-masing orang Indonesia hendaknya bertuhan, tuhannya sendiri.
"Yang Kristen menyembah Tuhan menurut petunjuk Isa al Masih, yang Islam bertuhan menurut petunjuk Nabi Muhammad SAW, orang Buddha menjalankan ibadatnya menurut kitab-kitab yang ada padanya," ujarnya.
Baca Juga: Pemkab Trenggalek Raih Predikat III Pelaporan Aksi HAM 2023
"Tetapi marilah kita semuanya bertuhan. Hendaknya negara Indonesia ialah negara yang tiap-tiap orangnya dapat menyembah Tuhannya dengan cara yang leluasa," tambahnya. (man/van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News