BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Semakin nekat aksi penjambret di Bangkalan dengan beraksi saat lalu lintas masih ramai.
Luluk Fitriani (32) menjadi korban penjambret motor di sekitar jalan akses Suramadu tidak jauh dari Poslantas Patapan atau Perempatan Lampu merah Patapan di Desa Petapan, Kecamatan Labang, Bangkalan, Selasa (18/06/2024).
Baca Juga: Sidang Kasus Penggelapan Oknum THL Disdag Bangkalan, Kuasa Hukum Terdakwa Sangkal Dakwaan JPU
Luluk menceritakan, penjambretan terjadi Selasa (18/6/2024) sekira pukul 17.15 WIB, setelah lampu merah Patapan atau Poslantas Patapan.
Saat itu ia hendak berangkat dari rumah orang tuanya di Desa Alang-Alang, Tragah, menuju rumahnya di Ghara Mentari Bangkalan Kota.
Saat belok kanan ke arah Tangkel, beberapa menit kemudian ada seorang laki-laki mengejar dan langsung merampas barangnya yang digantung di bawah stang motor.
Baca Juga: Polres Pamekasan Gelar Rilis 16 Pelaku yang Ditangkap atas Kasus Judi Online dan Konvensional
Pelaku mencoba merampas paksa dan korban pun mencoba untuk mempertahankan barangnya.
Saking kuatnya tarikan penjambret, akhirnya usaha pelaku berhasil. Bahkan, korban hampir jatuh saat mencegah penjambret merampas barang miliknya.
"Saya mau pulang dari rumah orang tua di Desa Alang-Alang, saat di perjalanan tiba-tiba ada pengendara sepeda motor seorang diri yang mendekati kemudian mengambil tas yang saya simpan di gantuang depan motor secara paksa," ujarnya kepada BANGSAONLINE.
Baca Juga: Petugas Gabungan Gagalkan Pengiriman Rokok Ilegal di Suramadu, Kerugian Negara Capai Miliaran Rupiah
Korban, terus mencoba mengejar dan berteriak untuk minta tolong, namun tetap tidak ada yang mendengar dan membantu mengejar pelaku yang putar balik ke arah Surabaya.
"Setelah dijambret itu saya masih sempat mengejar pelaku. Tapi pelaku putar balik di depan rumah makan Bebek Rizky, jadi saya ketinggalan dan kehilangan jejak," ungkapnya.
Menurut korban, tasnya berisi HP Vivo V27e, surat-surat berharga, ATM, satu bandel nota pembayaran Perumahan Tragah Asri dan uang tunai 600 ribu rupiah.
Baca Juga: Polres Sampang Gelar Tes Urine Dadakan pada Personel Unit Jatanras
Sekitar 20 menit kemudian, korban sempat meminta saudaranya mengecek posisi ponsel yang turut dijambret.
Dari hasil tracking, posisi Hp tersebut masih on berada di sekitar perempatan Patapan atau tidak jauh dari Pos Lantas Patapan.
Korban menduga penjambret tersebu, sudah sering melihat korban sendirian, karena korban hampir seminggu 2-3 kali, selalu melewati jalan tersebut.
Baca Juga: Mahasiswa Hingga Rektor UTM Unjuk Rasa, Desak Polres Bangkalan Hukum Mati Pelaku Pembakar Mahasiswi
Sebab, korban selalu menyambangi orang tuanya di Desa Alang-Alang, setiap 2-3 kali dalam seminggu.
Atas kejadian ini, korban langsung melaporkan ke Polres Bangkalan dan diperkirakan mengalami kerugian sebesar 7 juta rupiah. (ida/uzi/van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News