Program Sekolah Toleransi: Inspirasi Baru untuk Masa Depan Kota Delta

Program Sekolah Toleransi: Inspirasi Baru untuk Masa Depan Kota Delta Penutupan program Diseminasi Sekolah Toleransi yang digelar Komunitas Seni Budaya BrangWetan.

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Program Sekolah Toleransi yang dijalankan Komunitas Seni Budaya BrangWetan diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kepala daerah untuk melanjutkannya. Program ini penting diterapkan di semua sekolah, baik negeri maupun swasta, guna mencegah kasus perundungan, intoleransi, dan diskriminasi.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua DPRD Sidoarjo, Usman, dalam penutupan program Diseminasi Sekolah Toleransi yang diadakan oleh Komunitas Seni Budaya BrangWetan. Kegiatan ini dihadiri sejumlah pejabat terkait yang terlibat.

Baca Juga: IIS SMP Progresif Bumi Shalawat Gelar 2 Kegiatan saat Peringati Hari Sumpah Pemuda 2024

Usman mendorong Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk melaksanakan program ini di sekolah-sekolah yang belum mendapatkan pendampingan dari Komunitas BrangWetan. Ia menegaskan, program ini sangat penting dan tidak boleh berhenti, bahkan berjanji akan merekomendasikan agar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melanjutkannya.

"BrangWetan sudah membantu pemerintah, seharusnya program ini dijalankan oleh pemerintah. Kami berterimakasih kepada BrangWetan atas keteladanannya, dan berharap Dinas Pendidikan mengambil langkah untuk melanjutkan program ini," kata Usman.

Baca Juga: Anggota DPRD Sidoarjo Terima Beragam Keluhan saat Reses di Kebonsari

Menurut dia, dewan hanya memiliki kewenangan dalam kebijakan dan anggaran, sedangkan eksekusi ada di tangan eksekutif, namun ikhtiar tetap harus dilakukan. Hal yang sama diungkapkan oleh Aditya Nindyatman yang berharap program ini berlanjut, DPRD Sidoarjo berterima kasih, khususnya kepada BrangWetan atas kontribusinya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Delta.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo, Tirto Adi, menyatakan bahwa program Sekolah Toleransi merupakan tugas bersama, mengingat tren bullying, intoleransi, dan diskriminasi yang cenderung meningkat. Ia menekankan, pemerintah siap menindak setiap pelanggaran terkait intoleransi.

Dukungan terhadap program ini juga datang dari kalangan Kepala Sekolah, seperti Mujib dari SMPN 2 Tulangan, Aris Setyawan dari SMPN 1 Gedangan, dan Ismuni dari SMPN 5 Sidoarjo, serta Pengawas Sekolah yang diwakili oleh Budi Sunarto. Mereka berharap program ini terus didampingi oleh BrangWetan dan mendapat dukungan dari DPRD.

Baca Juga: Tampil Moncer di Debat Pilbup Sidoarjo 2024, Paslon SAE Ingin APBD Jadi Solusi Masalah Rakyat

Faisal Tamrin dari program Harmoni USAID menilai program ini sangat serius dan penuh dengan nuansa kolaborasi. Upaya pencegahan sejak dini perlu dilakukan dengan kerjasama berbagai pihak. (cat/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO