SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gebyar Prestasi Al-Qur'an (GPQ) Yayasan Khadijah merupakan agenda setiap tahun yang mengantar kelulusan para santri tartil dan tahfidz. Sebanyak 849 santri yang terdiri dari jenjang TK, SD, SMP dan SMA mengikuti prosesi wisuda di tahun ini.
Acara ini digelar di Gedung Islamic Center, Jalan Raya Dukuh Kupang No 122-124, Kota Surabaya, dan dihadiri langsung oleh Pembina Yayasan Khadijah, Khofifah Indar Parawansa, Selasa (2/7/2024).
Baca Juga: UMKM Kue Pia di Gempol Pasuruan Curhat Terdampak Covid-19, Khofifah Janji akan Beri Perhatian Lebih
Surat Keputusan Kelulusan Tartil dan Pemberian Syahadah Tahfidz diberikan oleh Ketua Umum Yayasan Khadijah Prof Dr H Ridlwan Nasir MA dan Direktur Bil Qolam Pusat KH Anas Basori, kemudian dilanjut dengan prosesi Kirab Ikrar yang berlangsung dengan khidmat dan penuh haru.
Untuk sampai tahap ini, para siswa harus melewati tiga tahapan ujian, mulai dari ujian lembaga, ujian yayasan hingga ujian ilmu pesantren dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 80.00. Sejauh ini, sekolah di bawah naungan Yayasan Khadijah selalu berhasil mencetak generasi Qurani.
Prof Dr H Ridlwan Nasir MA, selaku Ketua Umum Yayasan Khadijah menyatakan sangat penting membekali anak-anak dengan pendidikan Al-Qur'an di tengah perkembangan zaman dan teknologi yang kian masif.
Baca Juga: Khofifah Sambut Baik PP Penghapusan Kredit Macet yang Diteken Presiden Prabowo
"Tidak hanya menghapal Al-Qur'an, tetapi mengamalkan Al-Qur'an," ungkapnya.
Munurut mantan Rektor UINSA Surabaya itu, diwajibkannya santri membaca Al Qur’an setiap hari, akan memiliki dampak positif. “Sebab membaca Al Qur'an bisa mencerdaskan otak, membersihkan jiwa, membersihkan hati dan membersihkan akal,” terang Prof Ridlwan.
"Insyaallah akan terhindar dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama, termasuk judi online. Selain itu, anak-anak selalu dididik salat secara tertib dan istiqomah. Dengan demikian, salat dapat menghindarkan dari perbuatan keji dan mungkar," imbuh Ketua Umum Yayasan Khadijah tersebut.
Baca Juga: Barisan Jawara Deklarasi Dukung Khofifah-Emil
Prof Ridlwan Nasir prihatin dengan kondisi anak muda saat ini yang banyak terjebak di lingkaran judi online. Ia berharap, para santri mampu membentengi dirinya dengan banyak-banyak malakukan ibadah.
"Kalau anak-anak aktif salat, insyaallah tidak akan menyentuh judi online itu, tidak akan terpengaruh judi online karena hatinya sudah bersih, belum lagi dicerdaskan dengan Al Qur'an, belum lagi bersuci atau berwudhu setiap hari, maka hatinya akan bersih, jiwanya bersih, langkahnya bersih. Maka insyaallah inilah antisipasi generasi sekarang, yaitu generasi muda lulusan dari Khadijah," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News