MADIUN, BANGSAONLINE.com - Banyaknya komentar miring pada pelayanan rumah sakit Dolopo, Madiun, Pj Direktur Rumah Sakit Dolopo, dr Anies Djaka Karyawan memberi penjelaasan secara rinci.
Anies menilai, kritik yang disampaikan dalam media sosial (medsos) biasanya tidak mewakili fakta dan pendapat publik. Jawaban itu diberikan atas unggahan akun tik tok MADIUN AMBYAR yang menscreenshot komentar miring pada komentar Google Map.
Baca Juga: Pastikan Kesiapan Pengamanan Pilkada 2024, Polres Madiun Gelar Apel Pergeseran Pasukan
"Kami melihat medsos ada kritik yang luar biasa itu kami dengarkan dan catat. Tetapi medsos itu biasanya kalau kritik tidak mewakili fakta dan pendapat publik," ujarnya.
Namun, Anis mengungkapkan bahwa dirinya tetap mencatat kritik pada pelayanan RS Dolopo yang disampaikan masyarakat pada media sosial.
"Komen-komen yang ada di Google Map dan di unggah screenshotannya oleh akun Madiun Ambyar, tetap sebagai kritik yang membangun," ujar Anis.
Baca Juga: Cek Kesiapan Logistik Pilkada 2024, Kapolres Madiun Datangi Gedung PPK se-Kabupaten
Anis menjelaskan, jika setiap pasien dan keluarganya diminta survey atas pelayanan RS Dolopo secara langsung lewat barcode atau lewat Watshap pengaduan 081249643388.
"Setiap hari pasien atau penunggu pasien kita minta untuk menilai pelayanan pihak rumah sakit dan tingkat kepuasan lebih dari 90%, jadi mayoritas pelayanan di semua bidang baik," tegasnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, kemungkinan komen miring yang ada di medsos berkaitan dengan Pilkada, sebab mantan Direktur dr Purnomo Hadi mencalonkan sebagai kontestan pada Pilkada Kabupaten Madiun.
Baca Juga: KPU Gelar Debat Paslon Perdana Pilwali Kota Madiun
"Kemungkinan komentar yang buruk terhadap pelayanan rumah sakit ada kaitannya dengan pilkada sehingga memberi komentars elalu jelek," jelas Anis.
"Kalau kita pelajari komentar negatif terhadap pelayanan rumah sakit di Google Map muncul setelah mantan direktur mundur dan untuk tiktok Madiun Ambyar tidak akan kita bawa ke hukum biar masyarakat yang menilai baik buruk pelayanan rumah sakit," pungkasnya. (dro/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News