TUBAN, BANGSAONLINE.com - Petugas keamanaan yang terdiri dari Polri, TNI dan Satpol PP serta penyelenggara pemilihan kepala daerah (pilkada) menggelar simulasi pengamanan Pilkada di alun-alun Tuban, Kamis (20/8) siang.
Pantauan di lapangan, petugas keamanaan telah memeragakan berbagai kerawanan yang terjadi pada saat pelaksanaan pilkada. Seperti kerusuhan, pencurian kotak suara maupun pencegatan kotak suara ketika akan dibawa ke kantor PPK.
Baca Juga: Debat Publik, Paslon Riyadi-Wafi Tingkatkan Komitmen Pembangunan Terpadu di Tuban
Kapolres Tuban, AKBP Guruh Arfi Darmawan ketika ditemui sejumlah media menyatakan, simulasi ini digelar guna mengantisipasi dan mencegah kerusuhan dalam pelaksaan pilkada Tuban. Tidak hanya itu, peragaan ini pun sebagai pengenalan terhadap anngota kepolisian terkait tahapan dan pengamanan dalam pemilu.
“Ada 535 personil yang kami libatkan dalam pengamanan pilkada Tuban ini,” ungkap Guruh
Lanjut Guruh, pada simulasi kali ini petugas juga memeragakan beberapa adegan yang membahayakan. Seperti, usaha perebutan kotak suara yang sebelumnya dibawa oleh perampas serta kejar-kejaran antara petugas dengan perampas kota suara.
Baca Juga: Jelang Debat Publik Terakhir, Ketua KPU Tuban Pastikan Pendukung yang Hadir Bertambah
Tidak berhenti disitu, adegan membahayakan juga terjadi di kantor KPU Tuban. Di tempat tersebut disimulasikan seolah sedang diteror bom dan terjadi kerusuhan karena massa atau salah satu pendukung pasangan calon tidak terima dengan keputusan KPU. Sehingga, pengamanan mencoba menghalau massa serta melakukan penjinakan bom.
“Pada simulasi ini kami juga menerjunkan anjing pelacak, guna membantu petugas bila ada teror bom,” katanya. (wan/rvl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News