SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Rektor Universitas Airlangga Surabaya Mochamad Nasih melantik 4 orang wakilnya untuk membantu melaksanakan tugas-tugas institusi yang diembannya, Kamis (20/8).
Mochamad Nasih selaku rektor yang juga baru dilantik Mei 2015 lalu menuturkan, meski anggaran dari pemerintah turun sebesar Rp 11 miliar, namun dia mengharapkan agar hal tersebut tidak mempengaruhi dan menurunkan semangat dalam meningkatkan kualitas dan kinerjanya membesarkan nama Universitas Airlangga di mata dunia.
Baca Juga: Pertama di Indonesia, Pentas Wayang Perjuangan Hadratussyaikh, Dalang Ki Cahyo Kuntadi Riset Dulu
Keempat wakil rektor yang dilantik, yakni Profesor Djoko Santoso, Ms,PhD, Sp.PD, KGH, DR.Mochamad Madyan, MSi, M.Fin, Profesor Mochamad Amin Abinsjah, Ir.MSi,Phd, dan Junaidi Khotib SC, M.Kes, PhD, Apt.
Di depan awak media, Nasih menjelaskan lebih lanjut, bahwa menjaga amanah dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut amatlah penting, terutama karena saat ini Universitas Airlangga menjadi 3 besar Universitas di Indonesia dan menempati rangking ke-11 di negara Asia.
”Ke depannya, tugas kita amatlah berat. Bukan cuma karena anggaran dari pemerintah dipangkas sebesar Rp 11 miliar saja, namun berbagai hal menyangkut civitas akademik harus terus ditingkatkan. Saat ini kita lebih memfokuskan pada bidang penelitian yang menjadi bagian wakil rektor empat," tegasnya.
Baca Juga: Didukung Penyintas Semeru, Rakka dan TPD Lumajang yakin Khofifah-Emil Menang
Nasih juga menjelaskan jika tugas mereka yang dilantik adalah bagaimana mendapatkan dana untuk terus menghidupkan bidang penelitian, yang memang membutuhkan biaya amat besar. "Kita harapkan ada kerjasama dengan stakeholder, dana-dana hibah dari dalam negeri maupun luar negeri, sehingga kebutuhan biaya tersebut tidak akan membebani para mahasiswa,” terangnya.
Nasih menambahkan, civitas akademik setiap tahunnya membutuhkan dana lebih dari Rp 70 miliar, sehingga kebutuhan lainnya yang terpangkas harus mendapatkan dana dari sumber lainnya agar aktivitas dalam meningkatkan system belajar mengajar bisa terus dilanjutkan.
"Kita akan terus berupaya agar pengurangan anggaran tidak akan mempengaruhi kualitas belajar mengajar di sini. Meski kita akui, hal tersebut terasa sangat berat. Namun, kita yakin, dengan bekerja keras, bekerja cerdas dan bekerja ihklas, setiap permasalahan yang terkait dengan anggaran bisa kita atasi. (yul/dur)
Baca Juga: Bersama Unair, FH UTM Jalin Kerja Sama dengan Faculty of Law Maastricht University
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News