Manajemen Pendakian: Kapan Saat yang Tepat untuk Istirahat?

Manajemen Pendakian: Kapan Saat yang Tepat untuk Istirahat? Ilustrasi mendaki Gunung Semeru. Foto: BANGSAONLINE

BANGSAONLINE.com - Manajemen waktu antara mendaki rombongan dengan mendaki beberapa orang pasti sangat berbeda. Biasanya, mendaki dengan rombongan (di atas lima orang) akan memakan waktu lebih lama, mengingat fisik setiap orang yang berbeda-beda. Sedangkan mendaki dengan sedikit orang (kurang dari lima orang), dapat mempersingkat waktu.

Mungkin jika mendaki dengan beberapa orang saja, kita lebih mudah mengatur waktu. Maka yang kita bahas di sini adalah bagaimana manajemen waktu yang tepat ketika kita mendaki dengan banyak orang? Mari kita simak bersama tips mendaki rombongan, agar sampai puncak tepat waktu.

Beri Waktu Istirahat untuk Tim

Baca Juga: Ternyaa ini Alasan Pendaki Pakai Plester di Hidung, Apa Kita Perlu Juga?

Seperti yang telah disebutkan di atas, mendaki dengan banyak orang akan memakan waktu yang lebih lama, terlebih jika rombongan kita ada yang belum berpengalaman.

Agar pendakian kita lebih termanajemen, maka berikan waktu istirahat tim setelah beberapa menit berjalan. Misal, 10 menit berjalan, 2 menit istirahat. Istirahat di sini ditujukan untuk mengatur pernapasan agar tidak terengah-engah. Untuk waktu bisa kita sesuaikan dengan kondisi masing-masing.

Mengapa perlu melakukan tips ini? Karena jika kita tidak memberi waktu istirahat tim, sudah dipastikan rombongan kita sering berhenti. Misal, seusai orang pertama istirahat, setelah jalan beberapa menit, orang kedua meminta istirahat, setelah jalan beberapa menit lagi, orang ketiga meminta istirahat, dan seterusnya.

Baca Juga: Tips Tokcer dari Pendaki Profesional ini Ampuh Cegah Kebelet BAB saat Mendaki Gunung

Jika kita terlalu sering berhenti, akibatnya tidak hanya membuang waktu, namun juga akan terasa lebih lelah.

Membagi Barang Bawaan

Keunggulan ketika mendaki rombongan adalah kita bisa membagi barang bawaan kita. Misal, logistik dibawa si A, peralatan tenda dibawa si B, dan seterusnya. Atau kita juga bisa bertukar tas carrier dengan teman satu rombongan yang membawa tas carrier lebih ringan. Hal ini ditujukan agar lebih efisien waktu dan tenaga.

Jika Memang Tidak Memungkinkan, Cari Tempat Camp!

Tidak perlu memaksakan, menurunkan ego adalah hal yang utama ketika mendaki rombongan. Cari tempat yang tepat, aman, dan dirikan tenda. Jangan dirikan tenda di tengah jalur, agar tidak mengganggu pendaki yang melintas.

Baca Juga: Catat! Tata Cara Buang Air Besar di Gunung yang Tidak Merugikan Alam, Pendaki Lain dan Makhluk Gaib

Jika kita memaksakan, dikhawatirkan risikonya lebih besar. Ingat, salah satu penyebab hipotermia selain karena lapar adalah kelelahan yang mengakibatkan tidak fokus hingga tak sadarkan diri.

Apakah dengan demikian kita membatalkan menuju puncak? Tidak, kita masih bisa melanjutkan pendakian di keesokan harinya dengan beban yang lebih ringan. Sebagaimana pendaki summit pada umumnya, kita bisa meniggalkan tenda dan hanya perlu membawa barang penting seperti dompet, smartphone, dan perbekalan yang dibutuhkan saat summit.

Dan yang terakhir, pastikan seluruh tim kita telah melakukan pemanasan beberapa hari sebelum pendakian, seperti lari kecil setiap pagi, senam, dan sebagainya, agar tubuh tidak kaget saat melakukan pendakian.

Baca Juga: Mau Mendaki dalam Waktu Dekat? Catat 3 Tips Mudah Mendirikan Tenda Kemah yang Aman di Musim Hujan

Ketika kita mendaki dengan satu rombongan, maka seluruh rombongan itu, entah laki-laki maupun perempuan, menjadi tanggung jawab kita semua. Ingat, ada yang lebih penting dari mencapai puncak, yaitu sampai ke rumah dengan selamat.

Penjabaran di atas merupakan tips yang kami ambil berdasarkan pengalaman pribadi. Namun jika teman-teman memiliki cara lain yang dirasa lebih efektif, boleh saja menggunakan cara yang telah teman-teman ketahui.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO