Kiai Asep Ingatkan Haram Hukumnya Dana APBD Dipakai untuk Kampanye Calon Bupati

Kiai Asep Ingatkan Haram Hukumnya Dana APBD Dipakai untuk Kampanye Calon Bupati Ratusan relawan Mubarok memadati restoran Den-Bei yang terletak di Jalan Pungging, Kecamatan Kembangringgit, Kabupaten Mojokerto, Jumat (9/8/2024). Foto: Mohammad Sulthon Neagara/bangsaonline

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Ratusan relawan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Mojokerto Dr Muhammad Al Barra-dr Muhammad Rizal Octavian (Mubarok) memadati restoran Den-Bei yang terletak di Jalan Pungging, Kecamatan Kembangringgit, Kabupaten Mojokerto, Jumat (9/8/2024). Mereka terdiri dari korcam, kordes, baret, hingga tokoh masyarakat dari seluruh Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto. Mereka memperkuat tekad untuk memenangkan Mubarok.

Dalam acara tersebut hadir Prof Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, MA, ayahanda , dan Dr Achmady, mantan Bupati Mojokerto periode 2000-2008 yang merupakan ayahanda Rizal Octavian serta Muhammad Syukron Fahmi (Gus Fahmi), Wakil Sekretaris Pengurus Wilayah GP Ansor Jatim.

Baca Juga: Tingkatkan Mutu Pendidikan, Ponpes Amanatul Ummah Ubah Sistem Pembelajaran

Dalam sambutannya, Gus Fahmi mengatakan saat ini banyak video beredar di sosmed (sosial media), namun bukan diunggah oleh pendukung , tapi oleh orang lain yang bertujuan melunturkan semangat pendukung .

“Tujuannya untuk menjatuhkan kita. Kampanye yang membuat tim kita terpecah, keutuhan kita terpecah. Gimana caranya di tim ini muncul rasa saling curiga. Ini bahaya,” kata Gus Fahmi.

Gus Fahmi mengaku menyesalkan manuver politik negatif yang dilancarkan pihak-pihak tertentu itu karena dinilainya tidak dalam ranah fastabiqul khairat.

Baca Juga: Imam Suyono Terpilih Jadi Ketua KONI Kabupaten Mojokerto Periode 2024-2029

“Ngapain mengadu-ngadu? Wedi kalah ta? Gopoh ta pean?,” ucapnya sambil bercanda.

Gus Fahmi kembali menegaskan bahwa dirinya selalu mendapat pesan dari abahnya, KH. Khusain Ilyas, pengasuh PP Al-Mishbar Mojokerto, agar selalu membantu .

“Tapi beliau berpesan fastabiqul khairat, berlomba-lomba dalam kebaikan, yang artinya tetap bersaing dalam hal positif,” ungkap Gus Fahmi.

Baca Juga: Doakan Kelancaran Tugas Khofifah-Emil, Kiai Asep Undang Kiai-Kiai dari Berbagai Daerah Jatim

Sementara Achmady mengaku optimistis atas kemenangan pasangan Mubarok. Ia bercerita tentang pengalamannya saat menjadi calon bupati dahulu. Ia mengaku mendapat dukungan penuh dari warga Kecamatan Ngoro.

“Tiang Ngoro niku bolo kulo sedoyo. Modal kulo bupati pertama niku nggeh tiang Ngoro sedoyo,” katanya. Achmady hadir dalam acara itu bersama istrinya.

“Nuwun sewu monggo Mubarok dipilih nggeh, didukung nggeh,” ucap Mantan Bupati Mojokerto periode 2000-2008 tersebut yang diiringi sorakan setuju oleh para relawan.

Baca Juga: Kiai Asep Beri Reward Peserta Tryout di Amanatul Ummah, Ada Uang hingga Koran Harian Bangsa

Sementara Kiai Asep yang tampil terakhir sekaligus memimpin doa menyampaikan kabar terbaru terkait hasil survei pasangan -Rizal. Pengasuh sekaligus pendiri Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto tersebut mengungkapkan bahwa hasil survei terakhir, pasangan -Rizal mencapai 64%. Sedangkan pasangan Ikfina-Gus Dulloh 36%.

Putra KH Abdul Chalim, salah seorang kiai pendiri NU itu, kembali mengingatkan soal janji Ikfina Fahmawati yang dalam kampanye menyatakan hanya akan menjabat bupati satu periode karena hanya akan mengantar Gus Barra yang dianggapnya sebagai adik untuk menjabat bupati berikutnya.

Baca Juga: Klaim Didukung 37 Cabor, Imam Sunyono Optimis Terpilih Ketua KONI Kabupaten Mojokerto

Karena itu, kata , wajar jika menagih janji Ikfina. “Seperti kata Gus Fahmi, Mas Barra menuntut hak, karena dulu, waktu awal jadi Bupati (Ikfina) bilang bahwa saya hanya sekali saja, selanjutnya akan dilanjutkan oleh adik saya (Gus Barra). Dahulu waktu kampanye, 100% modalnya dari saya. Saya beri 5 amplop, yang satu untuk ibu, satu lagi untuk timnya ibu, dan sebagainya. Mobilnya juga pakai mobil saya. Dan dia mengatakan saya hanya 1 periode saja,” papar Kiai Asep.

juga menyatakan bahwa semua biaya kampanye dan sosialiasi dan Rizal Octavian adalah uang pribadi. Menurut dia, jika ada calon bupati dan calon wakil bupati memakai untuk kampanye, maka hukumnya haram.

“Dana APBD untuk kampanye calon bupati dan wakil bupati hukumnya haram,” tegas .

Baca Juga: Kunjungi Lokasi Banjir di Tempuran Mojokerto, Gus Barra Bagikan Nasi Bungkus ke Warga

Menurut Kiai Asep, untuk rakyat, bukan untuk kepentingan politik atau kepentingan pribadi calon bupati dan calon wakil bupati.

Acara tersebut diakhiri dengan doa bersama untuk kesejahteraan warga Mojokerto, disamping kemenangan pasangan Mubarok dan kemenangan Khofifah-Emil sebagai Gubernur Jawa Timur periode kedua, serta ramah tamah dan makan bersama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO