MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Jawa Timur menyala. Organisasi olahraga di bawah kepemimpinn Dr. H. Hudiono itu menggelar berbagai pertandingan dan lomba olahraga tradisional di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto, Ahad (18/8/2024).
Acara kolosal itu dihelat untuk memeriahkan HUT ke-79 Kemerdekaan RI dengan tajuk KORMI Goes to Pesantren.
Baca Juga: Bedah Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 74 Bersama Syekh Fadhil, Khofifah: Warga Jatim Sangat Antusias
Pertandingan dan lomba olahrga tradisional itu kian menyala karena dihadiri Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa. Sekitar 5.000 santriwan-santriwati Amanatul Ummah hadir di lapangan Pondok Pesantren Amanatul Ummah yang cukup luas itu.
“Kegiatan ini semoga bisa meningkatkan kualitas kesehatan kita semua. Terutama karena banyak olahraga yang tentunya akan bermanfaat bagi kesehatan kita. Ingat bahwa jiwa yang sehat ada pada badan yang sehat,” harap Khofifah.
Selain dihadiri Hudiono selaku Ketua KORMI Jatim, juga hadir Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto.
Baca Juga: Takut PKB Bubar, Khofifah Bakar Surat Pengunduran Diri Gus Dur
Dr. H. Hudiono, Khofifah Indar Parawansa dan Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim. Foto: BANGSAONLINE
Juga hadir Dr. Muhammad Albarraa (Gus Barra), Ketua Yayasan Amanatul Ummah yang kini menjadi calon bupati Mojokerto. Gus Barra selain didampingi istrinya, Ning Hanna, juga didampingi dr Muhammad Rizal Octavian, calon wakil bupati Mojokerto 2024.
Baca Juga: Peringati Hari Gerakan Sejuta Pohon, Khofifah Ajak Masyarakat untuk Sedekah Oksigen
Ada berbagai lomba olah raga tradisional yang dihelat dalam acara itu. Yang menarik, para santri sangat antusias dan senang mengikuti berbaga lomba olahraga tradisional itu. Mulai dari lomba terompah panjang, egrang, lari balok, lomba panah tradisional atau yang dikenal dengan sumpitan.
Dalam pidatonya, Khofifah secara khusus menyampaikan terima kasih pada KORMI. Ia optimis, melalui kegiatan pertandingan dan perlombaan olahraga tradisional akan menambah semangat, menambah kemeriaahan kemerdekaan, dan meningkatkan guyub rukun kekeluargaan di kalangan santri Ponpes Ammanatul Ummah.
“Ketika jiwa dan raga sehat, maka insyaallah shalatnya makin baik, ngajinya tambah semangat, ibadahnya meningkat,” imbuh Khofifah.
Baca Juga: Panen Raya Padi di Desa Krajan, Khofifah Apresiasi LPPNU Kabupaten Pasuruan
Khofifah menjelaskan bahwa ponpes Amanatul Ummah ini sangat kuat dalam membimbing santrinya untuk mendapatkan pencapaian akademik yang tinggi. Tak hanya itu. Pendidikan di pesantren ini juga sangat kental ajarannya dalam membentuk karakter cinta tanah air nasionalisme dan juga akhlakul karimah.
“Tentunya karakter cinta tanah air atau nasionalisme dan juga akhlakul Karimah ini sangat penting. Sebab bangsa ini tidak hanya butuh generasi bangsa yang pinter saja tapi juga bener,” tegas Khofifah.
Untuk itu pihaknya optimistis bahwa para santri pondok pesantren Amanatul Ummah ini nantinya ketika sudah lulus dan mengisi beragam jenis profesi, akan dilakukan dengan benar dan profesional.
Baca Juga: Kunjungi Sentra Produksi Tas Kulit di Tulangan Sidoarjo, Khofifah Komitmen Perkuat UMKM Jawa Timur
“Saya percaya nanti kalian kelak ketika berkarir akan menjalankan profesi kalian dengan benar dan penuh integritas,” jelas Khofifah.
Gus Barra dalam sambutannya juga menyambut positif acara ini. Menurut dia, acara ini sangat bermanfaat di tengah para remaja sangat mengganderungi gadget. Karena itu ia berharap berbagai olah raga tradisional itu ke depan terus berkembang dan diganderungi anak-anak muda, terutama para santri.
“Kita buayakan olahraga tradisional. Insyaallah bermanfaat,” kata putra Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim itu.
Baca Juga: Tinjau Dapur Sehat MBG di Sidoarjo, Khofifah Beberkan Peran SPPG
Sementara Hudiono tampak bangga sekali acara ini sukses. Ia menghaturkan terimakasih kepada Kiai Asep dan Khofifah yang telah berkenan hadir sekaligus bekerjasama untuk kesuksesan acara ini.
Acara yang berakhir pada waktu maghrib itu diakhiri doa yang dipimpin oleh Kiai Saifuddin Chalim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News