BLITAR, BANGSAONLINE.com - Tim Forensik RS Bhayangkara Kediri membongkar makam santri pondok pesantren di Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar yang meninggal diduga akibat dilempar kayu berpaku oleh salah satu ustadnya di pemakaman umum Desa Dadaplangu, Kecamatan Ponggok, Jumat (4/10/2024).
Proses pembongkaran makam hingga dilakukan autopsi tidak memakan waktu yang lama, hanya berlangsung sekitar 1 jam.
Baca Juga: Penerima Bantuan di Gandusari Blitar Sesalkan Penyaluran yang Dilaporkan ke Bawaslu
"Kepolisian melakukan autopsi untuk melengkapi berkas penyidikan lebih lanjut. Wajib dilakukan autopsi terhadap korban. Setelah lengkap diserahkan ke kejaksaan," ujar Kasi Humas Polres Blitar Kota Iptu Samsul Anwar, Jumat (4/10/2024).
Samsul menambahkan, keluarga korban bersedia untuk dilakukan autopsi terhadap korban setelah mendapat penjelasan dari kepolisian soal kepentingan autopsi ini.
Dalam pembongkaran makam, nenek dan paman korban terlihat dalam proses autopsi. Keduanya saat ditanya, menuturkan bahwa akan mengikuti proses hukum yang sedang berlangsung saat ini.
Baca Juga: Satu Orang Tewas Tertimpa Pohon Tumbang Akibat Hujan dan Angin Kencang di Blitar
Seperti diketahui, MK (14) warga Desa Dadaplangu, Kecamatan Ponggok, meninggal dunia di pondok pesantren yang ada di Desa Bacem Kecamatan Ponggok.
MK meninggal diduga dilempar kayu berpaku oleh salah satu ustad di ponpes tersebut. Paku tersebut menancap di kepala bagian belakang, hingga akhirnya korban meninggal dunia tiga hari setelahnya saat menjalani perawatan di rumah sakit. (ina/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News