Target PAD 2024 Belum Tercapai, DPRD Gresik Minta OPD Penghasil Maksimalkan Kerja

Target PAD 2024 Belum Tercapai, DPRD Gresik Minta OPD Penghasil Maksimalkan Kerja Dari kiri, Ketua DPRD Gresik M Syahrul Munir, Wakil Ketua Lutfi Dawam, dan Wakil Ketua Mujid Riduan. Foto: SYUHUD/BO

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Pimpinan merespons realisasi pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2024 yang belum memenuhi target hingga bulan Oktober ini.

Dari target yang telah disepakati antara Badan Anggaran (Banggar) dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemkab Gresik Tahun 2024 sebesar Rp1,597 triliun, hingga 30 September baru tercapai Rp983 miliar atau 61,54 persen.

Baca Juga: Respons Pimpinan DPRD Gresik soal Belum Cairnya Bosda, BK, dan BHP

"Masih jauh dari target, makanya kita kejar agar organisasi perangkat daerah (OPD) lebih optimal dan maksimalkan kerja-kerja pendapatan," ucap Wakil Ketua , Ahmad Nurhamim kepada HARIAN BANGSA, Kamis (17/10/2024).

Pimpinan DPRD akan meminta kepada Komisi II yang membidangi pendapatan dan keuangan untuk melakukan pendalaman OPD mitra melalui hearing (dengar pendapat).

"Kami minta minggu depan hearing antara komisi bidang pendapatan (Komisi II) dengan OPD mitra sudah dilakukan, mengingat waktu penggunaan APBD 2024 kian mepet," jelas Ketua DPD Golkar Gresik ini.

Baca Juga: Empat Pimpinan DPRD Gresik Definitif Resmi Dilantik

Anha, sapaan akrabnya, menyampaikan pendapatan daerah pada APBD Perubahan 2024 diproyeksikan mencapai Rp3,967,126,891,782.00.

Proyeksi tersebut bersumber dari pendapatan asli daerah (PAD) Rp1,597,280,914,605.00, dan pendapatan transfer diproyeksikan Rp2,369,845,977,177.00.

"Dari target PAD Rp1,597 triliun, hingga bulan sepuluh (Oktober) ini baru tercapai 61 persen. Idealnya sudah di angka 70 persen atau kisaran 1,250 triliun atau 1,300 triliun," terang Anha.

Baca Juga: 4 Pimpinan DPRD Gresik Bisa Dilantik Bersamaan, Jika SK Mujid Riduan dari Gubernur Turun Minggu ini

Kondisi ini menjadi catatan catatan DPRD. Sebab, jika PAD tak tercapai, maka akan berpengaruh terhadap pembiayaan program yang telah disepakati antara Pemkab dan .

"Kalau fiskal sebagai penopang pembiayaan program tidak cukup karena PAD tak tercapai, tentu konsekuensinya ada program yang tak bisa dijalankan secara maksimal," terang Nurhamim.

Baca Juga: Jadi Pimpinan DPRD Gresik, Mujid Riduan Siap Dilantik Belakangan

Untuk itu, ia meminta ada pengawasan ekstra terhadap OPD penghasil dalam menjalankan kerja-kerja pendapatan.

OPD penghasil tersebut antara lain Badan Pendapatan Pengelolan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD), Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dan sejumlah OPD penghasil lain.

"OPD penghasil ini harus diberikan pengawasan ekstra dalam kerja-kerja pendapatan," tandasnya.

Baca Juga: SK Turun, DPP PDIP Tunjuk Mujid Pimpinan DPRD Gresik

Untuk itu, pimpinan DPRD dan Komisi II akan melakukan evaluasi kinerja OPD penghasil, baik melalui rapat anggaran maupun komisi. Sehingga, ketika OPD mengalami kendala dalam menggenjot pendapatan, bisa dicarikan solusi terbaik.

" dalam menentukan target pendapatan tentu tidak sembarangan. Semua berdaasarkan kajian dan potensi yang ada," tuturnya.

Anha menambahkan, Banggar DPRD bersama TAPD Pemkab Gresik saat ini tengah mengevaluasi pelaksanaan, capaian pendapapatan, dan serapan anggaran pada APBD 2024.

Baca Juga: SK DPP PDIP untuk Pimpinan DPRD Gresik Definitif Belum Turun

"Evaluasi ini sebagai pijakan kami dalam pembahasan RAPBD 2025," pungkas Anha.

Sementara itu, Ketua Komisi II , Wongso Negoro, menyampaikan Komisi II telah menjadwalkan hearing dengan OPD mitra pada Senin (21/10/2024) mendatang.

"Salah satu materinya soal pendapatan. Kami akan tanyakan capaian-capaian pendapatan," ucap Wongso.

Baca Juga: Tim Perumus Rancangan Tatib DPRD Gresik Rampungkan Pembahasan

Menurut Wongso, pendapatan daerah (PD) baik dari PAD, dana transfer, maupun lain-lain pendapatan yang sah merupakan sumber utama pembiayaan program pembangunan yang telah dicanangkan oleh Pemkab Gresik dan disetujui oleh DPRD.

"Untuk itu, OPD yang menangani pendapatan menjadi konsen kami dalam pengawasan kerja kerja pendapatan," terangnya.

Wongso menyatakan, pengawasan kinerja OPD penghasil juga sebagai pijakan untuk pembahasan rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) tahun 2025 yang bakal dilakukan Banggar dan TAPD pada bulan Oktober hingga November 2024.

Baca Juga: Soal Fasum Makam Perum GPR, DPRD Gresik Kembali Panggil PT Megatama

"Kami berharap capaian pendapatan OPD penghasil sesuai target. Masih ada waktu dua bulan lebih," pungkas Wongso. (hud/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO