SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Dr KH Ahmad Mustain Syafii, MAg, Pakar Tafsir Al-Quran yang juga Ketua Dewan Masyayikh Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur menegaskan bahwa Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy’ari menolak anugerah bintang penghargaan yang diberikan pemerintah Hindia Belanda.
Sementara Habib Usman Bin Yahya menerima bintang penghargaan yang diberikan oleh pemerintah Hindia Belanda. Maklum, Usman Bin Yahya memang berada pada pihak Pemerintah Hindia Belanda. Bahkan Usman Bin Yahya adalah Mufti Agung Betawi pada abad ke-19 di Hindia Belanda.
Baca Juga: Polemik Nasab Tak Penting dan Tak Ada Manfaatnya, Gus Fahmi: Pesantren Tebuireng Tak Terlibat
Menurut Kiai Mustain Syafii, Hadratussyaikh benar-benar menolak pemberian bintang penghargaan dari pemerintah Hindia Belanda itu.
“Bahkan Hadratussyaikh minta para santri (Tebuireng) berpuasa tiga hari agar Hadrattussyaikh tetap kukuh menolak pemberitan bintang (perhargaan) itu,” kata Dr KH Ahmad Mustain Syafii dalam Podcast BANGSAONLINE di channel YouTube yang dipandu M. Mas’ud Adnan, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.
Menurut Kiai Mustain Syafii, Hadratussyaikh menolak keras pemberian bintang penghargaan itu karena faktor sufistik yang tinggi yang dianut pendiri Nahdlatul Ulama (NU) dan Pesantren Tebuireng itu.
Baca Juga: Disambut Antusias Warga Blitar, Khofifah: Pekik Allahu Akbar Bung Tomo Dawuh Hadratussyaikh
Faktor kedua, menurut Kiai Mustain, karena Hadratussyaikh tak mau kompromi loyal dengan pemerintah Hindia Belanda.
“Hadratussyaikh ini tetap berjihad, tidak mau kompromi loyal. Tetap ngemong tentara-tentara, junuduhu dari santri-santri,” kata Kiai Mustain Syafii yang tiap hari tulisannya muncul di Rubrik Tafsir Al Quran Aktual HARIAN BANGSA, koran lokal daerah Jawa Timur.
“Hadratussyaikh itu tetap memimpin gerakan-gerakan di bawah tanah,” tambah Kiai Mustain Syafii.
Baca Juga: Ba'alawi dan Habib Luthfi Jangan Dijadikan Pengurus NU, Ini Alasan Prof Kiai Imam Ghazali
Lalu apa motif pemerintah Hindia Belanda mau memberi bintang penghargaan kepada Hadratussyaikh? Kiai Mustain Syafii menduga untuk merayu Hadratussyaikh agar mau memihak pemerintah Belanda.
“Kira-kira perayuan,” kata Kiai Mustain Syafii. Sebab, menurut Kiai Mustain Syafii, Hadratussyaikh adalah ulama besar dan sangat berpengaruh. Bahkan Hadratussyakh satu-satunya ulama besar yang bisa menyatukan umat Islam sehingga disebut sebagai bapak umat Islam.
Tapi Kiai Mustain Syafii enggan berkomentar lebih jauh tentang Habib Usman Bin Yahya. Apalagi dalam perspektif politik. “Aku emmoh mengomentari Usman Baalawi, aku mau mengomentari kiaiku dewe (kiai saya sendiri),” tegas kiai hafal Al Quran itu.
Baca Juga: Mahfud MD Respons Podcast BANGSAONLINE, Kakek Habib Luthfi Bukan Pendiri NU
Namun dalam poadcast BANGSAONLINE bertema Hadratussyaikh Menolak, Habib Usman Bin Yahya Menerima Bintang dari Belanda itu Kiai Mustain Syafii juga bercerita tentang peran Habib Usman dalam menangkal Wahhabi di nusantara sekaligus perannya menjaga Ahlussunnah Wal Jemaah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News