NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Identitas mayat dalam selokan sawah di Dusun Cangkring Kecamatan Semen Kabupaten Kediri, terkuak. Dia adalah Feni Angrima Lestari (18), yang tercatat sebagai mahasiswi Universitas Wijaya Kusuma (UWK) Surabaya, putri mantri hewan, Supeno (50), warga RT03 / RW02 Kelurahan Kedondong Kecamatan Bagor.
Kejadian hilangnya Feni diawali saat dia tak pulang dua hari. Saat ada kabar ditemukan mayat di Kediri, Windi, paman korban bersama istrinya, Sunarmi akhirnya mengecek ke Kediri. Ternyata, mayat tersebut memang keponakannya. (Baca juga: Penemuan Mayat Wanita Berkerudung Hebohkan Warga Dusun Cangkring di Kediri)
Baca Juga: Polres Ngawi Gelar Tes Urin dan Kesehatan Sopir di Terminal Kertonegoro
Supeno, orang tua korban mengisahkan, sejatinya anaknya saat ini melaksanakan ospek karena tercatat sebagai mahasiswa baru UWK. Saat itu karena Sabtu dan Minggu libur, dia pulang dan berencana pijat karena capek.
Dengan mengendarai Vario nopol AG 5072 XA, dia ke rumah neneknya di Kediri. Tapi hingga malam, posisi ponselnya sudah tak bisa dihubungi. "Saya tidak curiga karena biasanya anak saya sering tidur di rumah neneknya," ungkap Supeno.
Namun Supeno kemudian mendapat SMS yang isinya ancaman bahwa kalau anaknya ingin selamat, Supeno disuruh menyiapkan uang Rp 5 juta. Belum sempat sms itu dibalas, ada sms dari nomor lain yang minta tebusan Rp 200 juta dan ditunggu dua hari. Nyatanya, anaknya terlebih dahulu ditemukan tewas.
Baca Juga: Polres Kediri Kota Tangkap Pelaku yang Aniaya Adik Kadungnya hingga Tewas, Apa Motifnya?
Sementara motor yang dipakai korban, sesuai informasi, ditemukan di tempat parkir di Terminal Nganjuk. "Biasanya, kalau bepergian motor anak saya dititipkan di situ," tambah Supeno. (dit/rvl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News