BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Kebakaran rumah terus terjadi di Bojonegoro pada musim kemarau ini. Selain api dari dapur, penyebab kebakaran juga berasal dari korsleting listrik dan pembakaran sampah di sekitar rumah. Siang tadi, satu rumah di Dusun Candi, Desa Nglarangan, Kecamatan Kanor, Bojonegoro ludes dilalap sijago merah.
"Penyebab kebakaran berasal dari konsleting listrik saat rumah dalam keadaan kosong," ujar Kapolsek Kanor AKP Mashadi, Rabu (9/9/2015).
Baca Juga: Gudang Bank BTPN Bojonegoro Terbakar, Kerugian Capai Rp60 Juta
Rumah milik Sartam (50) itu terbakar saat dia beserta istrinya sedang bekerja di sawah. Barang-barang berharga seperti TV, almari, kulkas, sepeda motor, gabah, uang serta perabotan rumah tangga lain pun ikut terbakar.
"Namanya juga orang tani, setiap hari dia selalu pergi ke sawah tanpa memperhatikan kondisi listrik di rumahnya," papar Mashadi.
Api muncul pertama kali sekitar pukul 09.00 WIB dari ruangan tengah korban. Warga yang mengetahui kebakaran itu langsung berteriak memberitahu kepada tetangganya untuk segera memadamkan api. Namun, karena cuaca yang panas kobaran api terus membesar hingga akhirnya rumah Sartam luluh lantak terbakar. "Tiga unit mobil pemadam kebakaran juga langsung datang ke lokasi untuk memadamkan api," terangnya.
Baca Juga: Ditinggal Panen Padi, Empat Rumah dan 1 Ekor Sapi di Bojonegoro Ludes Terbakar
Api baru bisa dipadamkan tim damkar dari Pos BPBD Kecamatan Baureno satu jam kemudian setelah menghanguskan rumah yang terdiri dari dua bagian, yakni rumah depan dan belakang. "Kerugian ditaksir mencapai Rp50 juta, beruntung tidak ada korban jiwa juga tidak menyambar ke rumah lainnya," pungkas AKP Mashadi.
Sebelumnya, Selasa (8/9) sore kemarin, kebakaran juga terjadi di Desa Jatitengah, Kecamatan Sugiwaras, Bojonegoro. Sebuah rumah tempat penggilingan padi ludes diamuk sijago merah. Penyebab kebakaran itu berasal dari pembakaran sampah di dekat gudang yang kemudian menjalar ke tempat penggilingan padi.
Gudang milik Maksun (47), tersebut terbakar pukul 14.00 WIB dan baru berhasil dipadamkan pukul 18.00 WIB. Sementara kerugian akibat kebakaran itu senilai Rp15 juta rupiah. "Pada musim kemarau ini hampir hari bisa tejadi kebakaran. Bahkan dalam sehari ada dua sampai tiga kejadian," ujar sekretaris BPBD Bojonegoro, Nadif Ulfia, saat dikonfirmasi.
Baca Juga: Kebakaran Pabrik Sepatu PT ShouFong Lasindo Bojonegoro Disebabkan Korsleting Listrik
Dia menghimbau agar masyarakat memperhatikan kondisi rumah saat ditinggalkan, baik pembakaran sampah di dekat rumah maupun sisa api ditungku untuk dipadamkan terlebih dahulu. Sebab, pada musim kemarau ini kebakaran rumah rata-rata disebabkan dari pembakaran sampah dan sisa api di dapur. (nur/rvl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News