Ujicoba Pembelian dengan QR Code, Konsumen Pertalite di Jombang Beri Apresiasi

Ujicoba Pembelian dengan QR Code, Konsumen Pertalite di Jombang Beri Apresiasi Petugas SPBU Sumobito saat memindai QR Code subsidi tepat sasaran milik konsumen

JOMBANG,BANGSAONLINE.com - Pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum () di Kabupaten , mulai menggunakan Quick Response Code ().

Oleh karenanya, bagi kendaraan roda empat diharuskan memiliki . Sedangkan bagi yang belum mendaftarkan kendaraannya terpaksa harus rela mengantre di ruas BBM jenis Pertamax.

Baca Juga: Gunakan Barcode Palsu, Polres Jombang Tangkap 3 Orang yang Bakal Timbun 8.000 Liter Solar Bersubsidi

Seperti yang terlihat di 54.614.29 Kecamatan Sumobito, . Tampak sebuah kendaraan jenis Suzuki Carry memasuki yang berada di jalur alternatif -Mojokerto tersebut.

Mobil keluaran tahun 1980-an itu hendak mengisi pertalite. Petugas bernama Nata langsung meminta pengemudi untuk menunjukkan barcode subsidi tepat sasaran.

Sang pengemudi pun geleng kepala lantaran tak memiliki barcode BBM bersubsidi. Alhasil, petugas tak mengizinkan sopir Carry untuk mengisi pertalite.

Baca Juga: Banjir di Jombang Tak Kunjung Surut, Jumlah Pengungsi Bertambah

Petugas kemudian menyarankan untuk mendaftar dibantu petugas . Namun konsumen tersebut memilih untuk antre di jalur pertamax.

"Mulai tanggal 5 November kemarin di ini menerapkan untuk pembelian pertalite. Bagi yang tidak memiliki barcode tidak bisa mengisi pertalite. Sehingga mereka mengisi BBM mobilnya menggunakan pertamax," ucap Nata, Rabu (13/11/2024).

Baca Juga: Kejagung Tangani Kasus Dugaan Oknum Jaksa Terima Suap di Jombang

" ini khusus yang bersubsidi. Harganya Rp10 ribu per liter. Kalau pertamax non-subsidi harganya Rp12.100 per liter," imbuhnya.

Sementara, salah satu konsumen yang sudah memiliki adalah Luluk Indrawati (40), warga Kecamatan Kesamben, Kabupaten . Begitu memasuki Sumobito dirinya langsung antre di jalur pertalite.

Petugas kemudian meminta Luluk untuk menunjukkan mobil warna hitam jenis Suzuki keluaran 2011 itu. 

Baca Juga: Afvour Watudakon Jombang Meluap, Ratusan Rumah Warga Terendam

Luluk menuruti permintaan petugas, dia menyodorkan yang sudah dicetak seukuran e-KTP. Petugas melakukan pemindaian.

Tak ada kendala. Petugas kemudian mengisi BBM jenis pertalite sesuai permintaan konsumen ke mobil hitam itu. Luluk membayarnya sesuai dengan jumlah liter.

"Lebih mudah pakai QR code. Tidak ribet. Sudah begitu subsidinya juga tepat sasaran," kata wanita yang berprofesi sebagai guru ini.

Baca Juga: Aplikasikan Teknologi AI, Perumdam Tirta Kencana Jombang Raih Top Digital Awards 2024

Diungkapkan Luluk, pada 4 November 2024 dirinya sempat membeli pertalite di Sumobito. Petugas mengingatkan kepadanya agar segera membuat QR code dengan cara mendaftar di subsiditepat.mypertamina.id. Pasalnya, ujicoba pembelian pertalite pakai QR code berlaku mulai 5 November 2024.

Luluk kemudian mencari panduan pendaftaran BBM bersubsidi di dunia maya. Lalu, memasukkan sejumlah dokumen. Di antaranya, e-KTP, foto STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan), foto mobil miliknya, serta mengisi identitas diri.

Tak butuh waktu lama, sekitar 30 menit pendaftaran tersebut berhasil. Luluk mendapatkan QR code dari aplikasi Mypertamina. "Agar lebih efektif saya cetak seperti KTP. Biar mudah dibawa. Nah, hari ini pertama membeli pertalite menggunakan QR code. Alhamdulillah lancar," katanya.

Baca Juga: Masyarakat Tuban Sambut Baik Uji Coba Penggunaan Kode QR untuk Pengisian BBM

Luluk menyatakan tidak masalah mekanisme pembelian pertalite dengan diterapkan. Sebab hal itu dapat membedakan konsumen yang bersubsidi dan non-subsidi. Tentu saja, kata Luluk, lebih enak memakai barcode karena cepat, efisien dan tidak ribet setiap kali membeli pertalite.

"Keuntungannya konsumen bisa mendapatkan subsidi yang bisa dimanfaatkan dan sesuai peruntukannya. Disamping itu, penggunaan adalah salah satu langkah agar BBM bersubsidi tepat sasaran," tukasnya.

PT Patra Niaga Jatimbalinus mengakui animo masyarakat Jatim cukup tinggi. Saat ini tercatat ada 700 ribu lebih mobil yang terdaftar sebagai pembeli memakai di Jawa Timur.

Baca Juga: Warga Lamongan Sambut Positif Penerapan QR Code untuk Pertalite

Ahad Rahedi Area Manager Communication, Relation and CSR PT Patra Niaga Jatimbalinus merinci total di Jatim ada 747.748 kendaraan yang sudah terdaftar. (aan/van)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Video Vanessa Angel dan Suami Kecelakaan di Tol Jombang, Anak Selamat':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO