KOTA BLITAR, BANGSAONLINE.com - KPU Kota Blitar menggelar debat terakhir pemilihan wali kota dan wakil wali kota pada hari ini, Rabu (13/11/2024). Uniknya, debat publik terakhir itu akan digelar dengan menggunakan Bahasa Jawa khas daerah Blitar.
Ketua KPU Kota Blitar, Rangga Bisma Aditya, mengatakan bahwa pihaknya mengadakan debat dengan salah satu inovasi yang juga sudah jadi kesepakatan masing-masing pasangan calon wali kota dan wakil wali kota, yakni menggunakan Bahasa Jawa khas Blitar di 2 segmen.
Baca Juga: Debat Ketiga Pilbup Situbondo 2024 Masih Dievaluasi KPU, Ada Potensi Ditunda
"Kita menggunakan bahasa Jawa Blitaran di segmen keempat dan kelima dari total enam segmen. Jadi teknisnya masing-masing Paslon bertanya dengan bahasa Jawa lalu dijawab dengan bahasa Jawa juga," katanya.
Ia menyebut, hal ini merupakan komitmen dari KPU Kota Blitar dan setiap pasangan calon wali kota serta wakil wali kota dengan maksud, siapa pun yang nantinya terpilih tetap menjunjung spirit kebudayaan dalam pembangunan.
"Ini komitmen bersama-sama bagaimana pembangunan di Kota Blitar berlandaskan spirit kebudayaan yang kemudian jadi landasan karakter Kota Blitar," ucapnya.
Baca Juga: Jelang Debat Publik Terakhir Pilbup Kediri 2024, KPU Gelar Media Briefing
Rangga menambahkan, debat dengan menggunakan Bahasa Jawa khas Blitar ini sudah pernah dilakukan KPU Kota Blitar pada debat 2020 lalu.
"Di Kota Blitar tahun 2020 saat debat Pilwali juga menggunakan hal yang sama. Jadi masing-masing Paslon juga menggunakan bahasa Jawa. Diawali di tahun 2020, Insyaallah ini satu-satunya di Jatim," cetusnya.
Penggunaan Bahasa Jawa khas Blitar bukan inovasi pertama yang dibuat KPU setempat. Pada debat kedua, KPU Kota Blitar juga memberikan ruang bagi warga untuk bertanya langsung kepada pasangan calon wali kota dan wakil wali kota yang dikirim melalui media sosial, dan kemudian dibacakan saat pelaksanaan debat. (ina/mar)
Baca Juga: Wujudkan Harkamtibmas, Polres Mojokerto Gelar Patroli
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News