Tangani Permukiman Kumuh, Dhito Janji Lakukan Terobosan Baru, Gaet Pihak Swasta

Tangani Permukiman Kumuh, Dhito Janji Lakukan Terobosan Baru, Gaet Pihak Swasta Paslon Bupati dan Wakil Bupati Kediri nomor urut 2 Hanindhito Himawan Pramana dan Dewi Mariya Ulfa saat debat.

KEDIRI, BANGSAONLINE.com – Dalam debat publik kedua Pilkada Kabupaten Kediri 2024 yang digelar KPU, Calon Bupati mendapat pertanyaan dari nomor urut 1, Deny Widyanarko soal pemukiman kumuh.

"Bagaimana upaya Mas Dhito dalam menangani perumahan dan pemukiman kumuh di Kabupaten Kediri dan berapa anggaran yang sudah digelontorkan?" tanya Deny, pada segmen ke-4 sesi tanya jawab antar paslon disertai tanggapan.

Baca Juga: Tangani Persoalan Pendidikan di Pinggiran Kediri, Ini yang Telah Dilakukan Cabup Dhito

Dhito membeberkan, di periode pertamanya pihaknya telah menangani sekitar 9.700 rumah tidak layak huni (RTLH). Bahkan, pihaknya berkomitmen bakal meningkatkan perbaikan tersebut menjadi 20.000 rumah sesuai yang tercantum dalam e-RTLH.

"Itu yang akan kita lakukan sesuai program pemerintah pusat yang namanya Kotaku, Kota Tanpa Kumuh," target Dhito.

Merespons pernyataan itu, Deny menyebut jika jumlah permukiman kumuh bertambah dari 6 desa menjadi 25 desa selama 3,6 tahun kepemimpinan Dhito.

Baca Juga: Kapolres Kediri Kota Bersama Dandim 0809 Cek Kesiapan Logistik Pilkada 2024 di Gudang KPU

Dhito pun membantah pernyataan tersebut. Pasalnya, pada tahun 2020, luas kawasan kumuh di Kabupaten Kediri mencapai 273,74 Ha. Sedangkan pasca kepemimpinannya, luas kawasan kumuh menjadi 52,32 Ha dengan penanganan mencakup 166,52 Ha pada 2023.

Namun saat wabah Covid-19, sebagian besar dana APBD difokuskan penguatan sektor kesehatan masyarakat.

Secara umum, Dhito berkomitmen untuk menyelesaikan masalah kawasan kumuh di Kabupaten Kediri. Salah satunya menerapkan strategi kolaborasi dengan pihak swasta sehingga perbaikan RTLH semakin cepat teratasi.

Baca Juga: Debat Publik Terakhir KPU Kediri Sukses, Dhito Kenakan Sepatu Produk UMKM

Menurut cabup petahana itu, kolaborasi bertujuan untuk memunculkan konsep corporate social responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial antar masyarakat secara luas. Hal itu pun dinilai memiliki pengaruh signifikan bagi perubahan kawasan kumuh di lingkungan masyarakat.

"Di sana ada saudara saya Pak Tris berasal dari (Kecamatan) Puncu. Beliau sudah membantu saya membangun rumah tidak layak huni kurang lebih 200 rumah," ungkap Dhito.

Untuk itu, strategi penguatan berkolaborasi dengan pihak swasta akan terus dilanjutkan jika ia kembali terpilih di Pilkada 2024. Termasuk merealisasikan perbaikan rumah menjadi 20.000 RLTH di periode kedua.

Baca Juga: KPU Kediri Sukses Gelar Debat Publik Terakhir, Ketua KPU Ajak Masyarakat Tak Golput

"Maka saya sampaikan, perlu kerja sama dengan orang-orang yang filantropis. Ada CSR dari berbagai macam (perusahaan) swasta. Saya rasa itu yang perlu dilakukan," pungkasnya. (uji/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO