FGD KWG dan Dinkes: Sosialisasi UHC Harus Lebih Digencarkan

FGD KWG dan Dinkes: Sosialisasi UHC Harus Lebih Digencarkan M Syuhud Almanfaluty (kanan) bersama Miftahul Arif saat FGD UHC. Foto: Ist.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Komunitas Wartawan Gresik () bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik kembali menggelar focus group discussion (FGD) di Sekretariat , Jalan Basuki Rachmad Gresik, Jumat (6/12/2024).

FGD kali ini mengangkat tema "Manfaat UHC Bagi Masyarakat Gresik dari Perspektif Media". Narasumber yang dihadirkan adalah Ketua Miftahul Arif dan Dewan Penasihat M. Syuhud Almanfaluty.

Baca Juga: Miftahul Arif Kembali Nahkodai KWG

FGD yang dipandu oleh moderator Koordinator Divisi Hubungan Antarlembaga , M. Masduki, itu berlangsung cair dan interaktif.

M. Syuhud Almanfaluty menyampaikan program universal health coverage (UHC) atau berobat gratis dilaunching oleh Bupati Fandi Akhmad Yani dan Wabup Aminatun Habibah pada 4 Oktober tahun 2022.

"Saat itu di Kabupaten Gresik, cakupan UHC 1.266.334 jiwa, sehingga bisa menjangkau 98,56 persen warga dari jumlah penduduk Kabupaten Gresik," ucapnya.

Baca Juga: Peringatan HKN ke-60, Bupati Yani Tegaskan Komitmen Pemkab Gresik di Sektor Kesehatan

Syuhud menjelaskan, program UHC merupakan sistem penjaminan kesehatan secara menyeluruh untuk warga Gresik yang belum memiliki kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

"Dengan diberlakukannya program UHC, masyarakat Kabupaten Gresik yang tak punya kartu BPJS cukup menunjukkan e-KTP atau kartu keluarga (KK) saat berobat di fasilitas kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah," tutur wartawan HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE.com ini.

Dikatakan Syuhud, program UHC sangat bermanfaat bagi masyarakat saat membutuhkan layanan kesehatan di faslilitas kesehatan (faskes).

Baca Juga: Pembangunan Gedung Labkesmas Tahap I Dinkes Gresik Rampung

Hingga 1 Agustus 2024, UHC di Kabupaten Gresik telah mencapai kepesertaan jaminan kesehatan nasional (JKN) sebesar 101,9 persen, dengan total 1.325.036 jiwa terdaftar.

"Capaian ini tentu melampaui target pemerintah yang menetapkan minimal 95 persen dari jumlah total penduduk," jelasnya.

Adapun rincian kepesertaan UHC, sebanyak 264.893 jiwa dari segmen anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), 534.981 jiwa dari segmen anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), 22.348 jiwa dari segmen bukan pekerja (BP).

Baca Juga: Wartawan ini Heran dengan Sejumlah Kasus Besar yang Diduga Tak Dituntaskan Polres Gresik

Selanjutnya, dari segmen pekerja bukan penerima upah (PBPU) 146.718 jiwa, segmen pekerja penerima upah badan usaha (PPU BU) 302.979 jiwa, dan 57.328 jiwa dari segmen pekerja penerima upah penyelenggara negara (PPU PN).

"Atas capaian itu, Bupati Gresik beserta wabup menerima penghargaan UHC Awards 2024 untuk kategori utama dari Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) Ma’ruf Amin pada 8 Agustus 2024," bebernya.

Meski program UHC di Kabupaten Gresik berjalan baik, namun di sisi lain masih banyak masyarakat yang belum tahu adanya program yang menjadi mandatori pemerintah pusat ini. Khususnya untuk masyarakat di pedesaan.

Baca Juga: Jadi Narasumber di FGD Dinkes dan KWG, Mujid: Industri Salah Satu Penyebab Masyarakat Terkena ISPA

Hal ini bisa disebabkan kurang masifnya sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah, dengan melibatkan aprafatur yang dimiliki.

"Makanya, pemerintah beserta perangkatnya dengan melibatkan stakeholder lebih intensifkan sosialisasi program UHC," pungkasnya.

Sementara itu, Miftahul Arif juga memuji program UHC di pemerintahan Bupati Gus Yani dan Wabup Bu Min yang berjalan sukses.

Baca Juga: Gandeng KWG, AKD Kecamatan Gresik Beri Edukasi Literasi Media kepada Perangkat

Ia juga setuju dengan Syuhud, bahwa saat ini masih banyak masyarakat di pedalaman yang belum tahu tentanga program UHC.

"Makanya, sosialisasinya harus terus digencarkan," pintanya. (rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO