Raih Rekor MURI, Lika-Liku Program 'Emas' Jadi Inovasi Pendidikan Bahasa Inggris Warga Kota Kediri

Raih Rekor MURI, Lika-Liku Program English Massive Festival saat digelar di taman brantas

KOTA KEDIRI,BANGSAONLINE.com - Program () yang diprakarsai oleh Pemerintah tak hanya menyita perhatian warga . Bahkan dari luar kota.

Hal itu dibuktikan dengan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia () kepada program dalam kategori Program Pelatihan Bahasa Inggris Gratis Pertama pada Tingkat RT/RW dan Rekor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang Menyelenggarakan Program Pelatihan Bahasa Inggris Gratis dengan Tempat Belajar/Kelas terbanyak.

Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Raih Top Hospitality Leader in Government and Public Policy dari ITTA Foundation

Chevy Ning Suyudi, Direktur sekaligus Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) mengkilas balik perjalanan di .

Ia menuturkan bahwa hal yang melatarbelakangi pembentukan yakni mencuatnya isu pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada tahun 2015 yang berdampak pada meluasnya pasar internasional. Ditambah, warga mengeluhkan mahalnya biaya kursus Bahasa Inggris.

“Dari dua latar belakang itu kami menyusun konsep bagaimana bisa menyelenggarakan pendidikan Bahasa Inggris gratis di . Lalu tahun 2015 muncul konsep pembelajaran dilakukan di lingkungan masing-masing,” ucapnya, Rabu (18/12/2024).

Baca Juga: Outdoor Videotron di Mapolres Kediri Kota Diresmikan

Chevy membeberkan alasan mengapa program tidak diterapkan di pendidikan formal. Menurutnya, tujuan program emas fokus pada kemampuan berbicara atau speaking masyarakat secara umum.

Sebab, ia menampung aspirasi masyarakat yang secara formal sudah mendapatkan pembelajaran Bahasa Inggris, namun kesulitan ketika harus berbicara dengan Bahasa Inggris.

Chevy menambahkan bahwa kesulitan dalam pembuatan program ini karena memang belum pernah ada di daerah manapun. Jadi ini benar-benar konsep yang original dari kota kediri.

Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Rakerda Kejati Jatim, Zanariah Harap Kolaborasi Semakin Solid

“Kita tidak bisa melakukan studi tiru atau mencari referensi program serupa. Akhirnya kami sering melakukan simulasi dan uji coba sendiri karena tantangannya memang sangat berat. Kami tidak ingin program ini hanya sekedar jalan saja namun harus memberikan dampak nyata dan berkelanjutan,” tambahnya.

Memperkenalkan sesuatu yang baru kepada masyarakat perlu edukasi yang cukup lama. Apalagi membuat masyarakat percaya bahwa program ini memang dikelola dengan profesional. Sarana prasarana juga sangat terbatas, belum ada ruang atau kantor untuk bekerja.

“Sehingga kami efektifkan komunikasi melalui WA. Kami memiliki kantor di WA Grup yang kami beri nama Tower, layaknya sebuah gedung perkantoran yang megah. Hal tersebut semata untuk memotivasi tim dan tetap fokus pada apa yang kami miliki bukan pada apa yang belum kami miliki,” ungkapnya.

Baca Juga: Zanariah Tinjau Pelaksanaan Tes PPPK Pemkot Kediri

Sebelum membuka pendaftaran siswa di tahun 2016, terlebih dahulu membuka rekrutmen tutor sekaligus memberikan pelatihan.

Tak kalah penting, juga menyusun konsep pembelajaran dengan dibantu guru Bahasa Inggris SMP dan SMA di , serta dari Uniska.

“Di 2016 ternyata peminatnya besar sekali, di luar prediksi. Akhirnya kita rekrutmen lagi tutor dan menemukan permasalahan awal yakni turn over tutor,” terangnya.

Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Serahkan Hadiah ke Juara Turnamen Tenis Meja RSUD Gambiran

Masyarakat antusias karena kemudahan dari program ini, terutama untuk tempat belajar tidak harus menyediakan ruang belajar khusus.

Mereka bisa memanfaatkan teras rumah, taman, pos kamling, balai RT, atau musala yang ada di sekitar lingkungan rumah. Selain itu proses pembelajarannya dibuat dengan berbagai metode yang menyenangkan. Baik berupa game, kuis, story telling, drama dll.

Sampai dengan tahun 2018, Chevy menyebut peserta mencapai 4000 siswa. Sejak saat itu, tak hanya menjaring peserta dengan jumlah tinggi, melainkan lebih mengedepankan kualitas program sehingga meskipun gratis tapi programnya berkualitas dan terstandar. Yaitu melalui penyusunan kurikulum, standarisasi tutor, leveling test, dan menghitung jumlah kehadiran peserta.

Baca Juga: English Massive Cetak Sejarah Baru untuk Kota Kediri

Chevy berharap, dengan diraihnya rekor ini, tetap menjadi pusat pembelajaran Bahasa Inggris di masyarakat, serta hasil pembelajaran di bisa diakui sebagai ekstrakurikuler di sekolah.

bisa menjadi bentuk pendidikan non formal berbasis komunitas yang terstandar dan menjadi pendukung pendidikan formal yang sudah ada.

Sedangkan dalam kacamata governance, merupakan salah satu program quickwin yang masuk ke dalam salah satu pilar Smart City (Kota Cerdas) yakni Smart Society (Masyarakat Cerdas). Hal tersebut disampaikan Apip Permana, Kepala Dinas Kominfo selaku leading sector Smart City.

Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Apresiasi Ribuan Peserta E-Fest dan Penganugerahan Rekor Muri English Massive

“Selain berfungsi untuk mengedukasi masyarakat, Program juga mendukung Smart City karena merupakan salah satu bagian dari pilar Smart Society," jelas Apip. Terbukti, pada tahun 2023 Smart City meraih skor 3,200 dengan kategori “Baik”. Menurutnya, hal itu merupakan buah dari strategi kolaboratif yang menunjukkan hasil positif.

Pemerintah telah meluncurkan beberapa program untuk mendukung tatanan masyarakat cerdas yang produktif secara positif seperti program dan Genibudujari.

() merupakan program kursus bahasa inggris gratis yang diluncurkan Pemerintah . Adapun Genibudujari merupakan kegiatan yang mewadahi pelajar berbasis kesenian tradisi.

Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Apresiasi Kerja Sama Uniska dengan ID Consulting Jepang

Dalam kesempatan berbeda, Mifta, salah satu Penanggungjawab mengungkapkan, bahwa program yang kini diikuti 3.373 partisipan aktif tersebut tidak selalu mendapatkan sambutan hangat seperti yang dirasakan saat ini. 

“Ketika pertama kali diperkenalkan, tidak langsung bisa mendapatkan kepercayaan masyarakat. Cukup banyak yang ragu dan bertanya-tanya,” kata dia.

Lantas, hal tersebut menjadi tantangan besar bagi para penggagas dan tutor agar lebih berusaha memperkenalkan program ini ke masyarakat.

Setelah melewati beragam tantangan, program kini membuktikan diri sebagai sebuah program inisiatif yang bermanfaat.

Berkat dukungan dari pemerintah serta bimbingan para tutor, banyak partisipan yang merasakan dampak positif berupa peningkatan kemampuan berbahasa Inggris. Saat ini, telah mencapat 154 spot, 246 kelas, dan 39 tutor.

“Kami sangat bersyukur dan bangga atas penghargaan Rekor yang telah diberikan kepada Program . Penghargaan ini menjadi salah satu hasil dari kerja keras seluruh tim, partisipasi aktif masyarakat, serta dukungan penuh dari Pemerintah ,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Mifta, pencatatan rekor ini memotivasi tim untuk terus berinovasi, memperluas jangkauan program, dan memastikan lebih banyak masyarakat memiliki akses belajar Bahasa Inggris secara gratis.

Mifta berharap agar dapat terus berkontribusi pada peningkatan kapasitas sumber daya manusia di Indonesia, khususnya warga , melalui penguasaan bahasa Inggris yang baik. (uji/van)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Tanam Pohon dan Tebar Benih Ikan Warnai Peringatan Hari Bumi dan Hari Air Dunia di Kota Kediri':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO