BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Puluhan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) melakukan demonstrasi di depan Mapolres Bangkalan.
Mereka menyuarakan keresahan mereka atas maraknya korban jebakan benang nilon saat melintas di jalur sepeda motor Jembatan Suramadu. Bahkan salah satu korbannya adalah mahasiswa UTM.
Baca Juga: Bea Cukai Madura Terima Pelimpahan Kasus Pengiriman Rokok Ilegal Asal Pamekasan
"Kami merasa Polres Bangkalan tidak memberikan rasa nyaman dan aman bagi masyarakat, terutama saat melintas di jembatan Suramadu," ucap Ketua Komisariat PMII UTM, Bahrul Ulum, saat berorasi, Senin (20/1/2025).
Menurutnya, korban akibat jerat benang itu membuat kekhawatiran di kalangan mahasiswa. Khususnya mahasiswa yang dari luar Madura.
"Selain ini menambah citra buruk, kami khawatir akan mengurangi minat pelajar luar Madura untuk kuliah di UTM. Padahal, hampir separuh dari mahasiswa UTM merupakan orang luar Madura," teriaknya.
Baca Juga: Mahasiswa UTM Jadi Korban Jebakan Benang Nilon saat Naik Motor di Jembatan Suramadu
Tak hanya itu, lanjut Bahrul, keresahan yang yang kini menimpa pintu masuk Madura, harus menjadi evaluasi bagi Kapolres.
"Jangan hanya main sosmed, kerja yang benar, masak saat melintas pintu masuk Madura saja harus dipenuhi rasa takut terkena jerat benang," tuturnya.
Sementara Kapolres Bangkalan, AKBP Hendro Sukmono, mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan patroli di Suramadu. Saat patroli, ditemukan adanya pemancing di jembatan.
Baca Juga: Tim SFQR Lanal Batuporon Gagalkan Pengiriman Puluhan Karton Rokok Ilegal dari Pamekasan
"Para pemancing itu, kami angkut dan kami larang melakukan kegiatan mancing di sana. Kami juga tidak akan lelah, akan selalu melakukan patroli disana agar rasa aman bisa dirasakan masyarakat," katanya. (fat/uzi/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News