PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Gunung Bromo adalah satu tempat wisata yang wajib Anda kunjungi jika Anda sedang berada di Jawa Timur. Gunung yang berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ini memiliki daya tarik unik yaitu dengan lautan pasir yang menghampar seluas 5.250 hektar di ketinggian 2392 meter di atas permukaan laut. Gunung api yang masih aktif ini memang merupakan ikon wisata terkenal di Jawa Timur. Meskipun ukurannya tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan gunung api lainnya di Indonesia, pemandangan yang ditawarkan tidak kalah menakjubkan. Dari puncak Gunung Penanjakan yang terletak di ketinggian 2.770m, Anda bisa menikmati indahnya sunrise di Gunung Bromo dengan latar depan Gunung Semeru.
Untuk melihat sunrise atau matahari terbit ini, kita harus terlebih dahulu di berada di gunung penanjakan. Ketika waktunya sunrise di penanjakan, para pemburu matahari terbit sudah siap sedia untuk mengabadikan moment the famous sunrise, baik dengan kamera saku maupun kamera profesional.
Baca Juga: Khofifah-Emil Ajak Raffi Ahmad Bangun Wisata Kuliner di Batu dan Bromo, Ini Respons Suami Nagita itu
Ditemani dinginnya kawasan Gunung Bromo ini, pengunjung disarankan memakai jaket tebal yang tahan dingin, sarung tangan, kaos kaki dan penutup kepala. Saat sunrise kita bisa melihat proses matahari yang masih kemerahan kali pertama muncul seperti bulan sabit. Momen kemunculan ini yang biasanya bikin heboh. Pelan dan pasti matahari terus menampakkan jati dirinya, hingga bulat sempurna dan terang benderang.
Suku Tengger
Jauh sebelum Majapahit berdiri dan agama Hindu masuk ke Indonesia, kawasan Bromo sudah ditempati suku Tengger. Yadnya Kasada merupakan salah satu ritual masyarakat Tengger yang selalu digelar tiap tahun. Dalam ritual tersebut, masyarakat suku Tengger mempersembahkan sesajian berupa binatang ternak dan beraneka makanan untuk para Dewa yang mendiami gunung.
Baca Juga: Khofifah Komentari soal Jatim yang Disebut Jadi Destinasi Wisata Populer 2023
Di kawasan bermukim masyarakat suku Tengger terdapat Desa yang bernama Argosari. Desa yang masuk dalam wilayah Kabupaten Lumajang ini mempunyai sisi menarik yang belum banyak terekspose. Sisi tersebut dikenal dengan nama Puncak B29, diambil dari nama patok taman nasional. Bagaikan negeri di atas awan, Puncak B29 menyuguhkan pemandangan alam yang luar biasa indah. Hamparan awan yang menutupi puncak-puncak gunung, keindahan pemandangan matahari terbit, dan kearifan masyarakat suku Tengger menjadikan Bromo layak menjadi salah satu tujuan wisata alam unggulan di Indonesia.
Kawah Bromo
Daya tarik Gunung Bromo yang istimewa adalah kawah di tengah dengan lautan pasirnya yang membentang luas di sekeliling kawah Bromo, mengepulkan asap putih. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi. Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat).
Baca Juga: Berikut 5 Gunung dengan Pemandangan Terbaik di Jawa Timur, Referensi untuk Libur Lebaran
Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo. Ketinggian yang relatif "rendah" untuk ukuran gunung membuat perjalanan menuju Gunung Bromo relatif mudah. Dari puncak gunung berapi yang masih aktif ini, kita bisa menikmati hamparan lautan pasir luas, dan menyaksikan kemegahan gunung Semeru yang menjulang menggapai langit. Dari kaki gunung fenomenal itu, kami dan wisatawan lainnya harus menaiki anak tangga yang jumlahnya mencapai 250 anak tangga untuk dapat melihat kawah Gunung Bromo.
Di puncak Bromo, kita dapat melihat kawah Gunung Bromo yang mengeluarkan asap. Bahkan dengan melayangkan pandangan ke bawah, dan terlihatlah lautan pasir dengan pura di tengah-tengahnya. Setelah berlama-lama di puncak, kami pun turun dan kembali menaiki jeep menuju bukit teletubbies yang dulu pernah menjadi tempat syuting acara anak-anak produksi luar negeri. Kemudian hal yang sangat ditunggu yakni menuju pasir berbisik. Hamparan pasir yang luas ini serasa berbisik saat dihempaskan angin yang datang dan menambah keindahan lautan pasir ini.
Tak Pernah Sepi
Baca Juga: Kenalkan Destinasi Sport Tourism, Disbudparprov Jatim Gelar Wisata Rafting
Sepanjang masa libur Lebaran 2015 ini, tingkat kunjungan wisatawan di objek wisata alam Gunung Bromo di Jawa Timur mencapai rata-rata 7.000 pengunjung/hari. Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Ayu Dewi Utari, mengatakan sejak hari pertama Lebaran 2015 kunjungan Bromo naik menjadi 5.000-7.000 pengunjung, Padahal, pada hari biasa atau weekend, pengunjung Bromo paling banyak 2.000 orang/hari.”
Sedangkan selama Ramadan benar-benar sepi, karena memang momennya orang menjalankan ibadah puasa. Dia mengatakan, tingkat kunjungan selama libur Lebaran 2015 ini hampir sama dengan tahun sebelumnya. Apalagi, jalur menuju Gunung Bromo via Kota Malang masih dalam perbaikan, sehingga harus melalui jalur Probolinggo.
“Jadi pengunjung yang dari Malang sedikit berkurang karena harus muter ke Probolinggo dulu,” kata dia. (*)
Baca Juga: Selama 2023, Retribusi TWSL Kota Probolinggo Tak Capai Target
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News