
SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Pelaku UMKM yang menjadi korban penipuan modus pencairan bantuan modal melalui pinjol di Surabaya bertambah.
Usai 14 pelaku UMKM di Sememi menjadi korban, kini 9 pedagang di Pakal mengaku menjadi korban dengan kerugian sekitar Rp93 juta. Kerugian total seluruh korban bila dijumlahkan kini mencapai Rp303 juta.
Salah satu korban, Agus Santoso yang merupakan pengusaha mebel menuturkan kejadian yang merugikan dirinya.
Pada 14 September 2024, Agus didatangti 4 orang. Tiga di antaranya istri ketua RW setempat, Rengga Pramadhika Akbar dan Bramasta Afrizal Riyadi selaku terlapor di Polrestabes Surabaya.
Mereka menawarkan pinjaman modal usaha di aplikasi Kredivo dan Shopee pay tanpa bunga. Dua aplikasi pinjol itu diklaim sudah kerja sama dengan Pemkot Surabaya untuk membantu para pedagang usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
"Penawarannya pemberian modal bisa cair dalam tiga sampai empat hari. Tapi yang terjadi muncul tagihan Rp10 juta pembelian alat tulis senilai Rp8 juta dengan pengiriman bukan di alamat saya," kata Agus Rabu (5/2/2025).
Agus sempat tidak percaya. Namun, empat orang itu terus meyakinkan dirinya untuk sabar menunggu selama 3-4 hari menerima uang.
Mengetahui adanya tagihan di aplikasi pinjol yang harus dibayarkan oleh dirinya, Agus sempat marah.
Namun, Rengga berdalih jika hal tersebut adalah salah satu syarat untuk mendapatkan kredit tanpa bunga.
"Tetapi, Rengga tidak pernah datang lagi. Saya meminta pertanggungjawaban Bu RW, tetapi terkesan lepas tangan," ucapnya.
Kini Agus Santoso harus membayar cicilan Rp900 ribu per bulan untuk membayar tagihan Rp 10 juta.
"Cicilan ini terus terang berat, karena kan gak terima uangnya," katanya.
Khusniatur Rohma, pedagang lain yang juga mengaku menjadi korban dengan modus yang serupa dengan Agus.
Dia kini harus menanggung cicilan Rp34 juta di aplikasi Shopeepay dan Kredivo.
"Rengga menyampaikan di Shopee banyak uang yang mengendap tetapi orang-orang tidak mau pakai. Ini disuruh Presiden Prabowo memakainya untuk perputaran uang," tuturnya.
Menurut Khusniatur, Rengga dan Bramasta Afrizal Riyadi saling berteman. Rengga juga yang membantu Bramasta untuk sosialisasi pinjaman tanpa bunga itu kepada para pedagang di Kantor Kelurahan Sememi.
Sembilan pedagang di Pakal kini melaporkan Rengga ke Polrestabes Surabaya, sama seperti yang dilakukan oleh 14 pedagang di Sememi.
Saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya melalui Kasi Humas AKP Rina Shanti Nainggolan hanya membenarkan danya laporan dari sejumlah korban.
“Satreskrim masih melakukan klarifikasi kepada pada korban dan saksi. Sedangkan untuk terlapor naik tersangka belum ditetapkan,” ujarnya. (rus/van)